Arka, sebenarnya lelaki itu baru saja pulang ketika dia mendengarkan isak tangis seseorang. Dan setelah dia melihatnya, ternyata adiknya sedang dalam keadaan kacau karena kekasihnya. Bukan, lebih tepatnya adalah ayah dari kekasihnya. Arka masih setia di tempatnya sambil menyandarkan tubuhnya di dinding. Otaknya sedang berpikir apa yang seharusnya dia lakukan dengan masalah ini. Karena sebagai kakak lelaki, dia tak menginginkan adiknya disakiti sebegini besarnya.
Maka berbalik, dia kembali keluar rumah dan akan menemui Berry. Dia belum tahu dimana Berry di rawat dan ayahnya pasti mengetahuinya. Maka dia meminta ayahnya untuk memberi tahu. Memacu mobilnya dengan kencang keinginannya untuk cepat sampai begitu besar. Seharusnya dia tak boleh ikut campur terlebih dulu, tapi mau bagaimana lagi. Dia tak bisa melihat adiknya mengalami kesulitan seperti itu.