Mo Qing menyadari ada niat licik di mata Gu Xiaoran. Mana mungkin aku akan percaya dengan omong kosongnya? Batin Mo Qing.
"Kenapa kamu tidur di lantai?" Gu Xiaoran tahu bahwa Mo Qing telah mengetahui motifnya. Karena itu Gu Xiaoran tidak mungkin berdalih lagi, sehingga dia pun langsung mengubah topik pembicaraan.
"Aku takut Xiaohan akan jatuh dari tempat tidur."
"Karpetnya kan tebal. Meskipun jatuh, dia tidak akan terluka."
"Meskipun akan baik-baik saja, tapi saat jatuh dia pasti akan ketakutan."
"Dia adalah anak laki-laki, tidak perlu terlalu dimanja. Kamu juga perlu mengasuhnya sedikit lebih keras."
"Aku tidak takut jika dia merasa sakit, tapi aku takut jika dia akan mengalami trauma."