Saat ini di depan Gu Xiaoran ada sebuah dinding batu yang kasar, sedangkan belakangnya adalah badan Mo Qing yang kuat.
Gu Xiaoran bagaikan ikan yang di goreng di atas teflon, di mana ia merasa seluruh tubuhnya terasa panas dan tidak nyaman. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia hanya bisa pasrah membiarkan dirinya digoreng di atas teflon.
Wanita yang ada di pelukan Mo Qing sedang menggeliat dengan cemas, karena gerakan tersebut membuat aliran darah dalam tubuhnya semakin mendidih. Mo Qing semakin tidak bisa mengontrol api yang membara dalam tubuhnya
Napasnya menjadi semakin berat. Ciuman yang awalnya lembut kini menjadi semakin ganas, keganasannya tersebut seolah-olah ingin sepenuhnya menelan Gu Xiaoran.
Mo Qing harus menanggung kesedihan yang sangat mendalam karena kasus pembunuhan Ibu dan Kakaknya perempuannya, sedangkan Ayahnya Gu Xiaoran, Gu Zhengrong adalah target utama bagi Mo Qing untuk mencari pelaku pembunuhan tersebut.