Ketika Yun Xi bangun lagi, sekelilingnya gelap. Ia langsung duduk dan memandang ke sekeliling dengan waspada. Ia merasa agak lega karena mendapati bahwa tidak ada manusia atau binatang buas. Saat ia menekan tombol lampu, seluruh ruangan menjadi terang.
Ruangan ini adalah kamar dengan gaya pria. Terdapat karpet hijau tua, tempat tidur kayu besar dengan sprei abu-abu kehijauan, meja kerja di depannya, dan berbagai jenis gambar-gambar berisi data tergantung di dinding. Kamarnya sangat luas dengan dua gaya dekorasi yang berbeda. Satu sisi kamar untuk bekerja, sedangkan sisi lainnya untuk beristirahat. Kedua sisi tidak saling mengganggu dan menjadi dua ruang yang terpisah.
Yun Xi tidak punya alasan untuk memikirkan pria yang turun dari helikopter tadi. Meskipun ia tidak melihat dengan jelas seperti apa tampang pria itu, sikapnya yang mengintimidasi menunjukkan bahwa seharusnya ia adalah pria yang tinggi dan besar.
Saat Yun Xi menunduk dan melihat ke bawah, ia melihat kaus pria yang ia kenakan begitu kebesaran hingga tampak seperti rok di tubuhnya. Goresan pada lengan, pundak, hingga kakinya ditutupi dengan obat-obatan dan dibungkus dengan perban. Ia jadi terlihat seperti mumi yang agak lucu.
Yun Xi turun dari tempat tidur, membuka pintu, dan turun ke lantai bawah. Begitu ia sampai di tangga, ia mendengar suara kaca pecah dari lantai bawah.
"Keluar!" Suara lelaki yang dalam dan dingin memecahkan ketenangan di ruang tamu.
Yun Xi berdiri di tangga sambil diam-diam melirik dua sosok pria dan wanita di ruang tamu. Seorang pria berpakaian kasual dan bersepatu bot menghadap jendela kaca besar. Kakinya panjang dan terlihat arogan. Bahkan, saat ia menghadap belakang, Yun Xi tetap bisa merasakan aura kuat yang dipancarkannya saat ini.
"Tuan Mu, tolong jangan usir aku. Tidak ada bus untuk kembali selarut ini. Aku hanyalah seorang gadis yang ketakutan…"
Han Wanling baru saja ingin mengulurkan tangan dan menyentuh lengan Mu Feichi yang kuat. Namun, Mu Feichi mengibaskan tangan perempuan itu dengan keras. Kekuatan pria itu membuat Han Wanling terdorong hingga jatuh ke lantai.
"Ah…" Han Wanling tidak siap hingga tidak dapat mencegah dirinya untuk terjatuh ke lantai. Tangannya langsung menekan pecahan kaca di lantai hingga membuatnya gemetar kesakitan.
Mu Feichi berbalik dan mengerutkan kening dengan jijik. Tangan panjangnya membuka kancing jaket kasual yang telah disentuh dan melemparkannya pada Han Wanling. Ada panas yang melonjak di tubuhnya dan datang tanpa alasan. Ia menunduk dan melihat Han Wanling yang terjatuh di lantai berantakan itu dalam rasa malu. Ia masih tidak melupakan wanita yang memutar pinggangnya dan menyilangkan kakinya.
Mata Mu Feichi yang dalam memancarkan kegelapan yang tak terduga. Hanya dengan pandangan sekilas, Han Wanling bisa merasakan tatapannya sangat tajam. Seolah-olah ada tangan tak terlihat yang meraih tenggorokan Han Wanling yang membuatnya merasa tertekan hingga sesak napas. Ia juga teringat bahwa ia harus memanfaatkan kesempatan untuk merayunya.
Yun Xi telah melihat semuanya dan dapat memahami apa yang terjadi sekarang. Ia hendak berbalik untuk kembali, namun suara pelan pria itu terdengar dari ruang tamu dan mengejutkannya.
"Berhenti!"
Yun Xi membeku dan kakinya yang baru saja melangkah pun mundur kembali.
"Turun!"
Yun Xi berbalik dan berjalan dengan patuh di di bawah tatapan menakutkan Mu Feichi. Han Wanling tampaknya tidak menduga ada orang lain di ruangan itu sehingga ia menoleh dan melihat sekeliling. Gadis cari mati yang tidak tahu datangnya dari mana ini… Dia mengenakan pakaian Tuan Mu! pikir Han Wanling.
Han Wanling melihat tubuh gadis itu dan menurutnya, gadis itu hanyalah sebuah tunas tanpa daun yang tumbuh. Tidak tinggi dan tidak cantik. Apakah Tuan Mu menyukai yang seperti ini? Tidak! Tidak mungkin! pikir Han Wanling lagi. Begitu banyak pria yang tunduk di bawah rok delima Han Wanling dan ia cukup percaya diri dengan pesonanya.
Yun Xi mengangkat matanya sedikit dan berdiri di depan pria yang sangat kuat itu. Bahkan, jika ia sudah merusak hal-hal yang dimiliki orang lain, ia tidak menunjukkan sedikit rasa takut dan malu.
Mata dingin Mu Feichi yang tajam menatapnya dengan kuat, tapi ia tidak dapat mengendalikan pandangannya yang tertuju pada wajah yang halus dan lembut ini. Ia akhirnya menyadari ada sesuatu yang salah. Tiba-tiba ia menoleh untuk melihat cangkir yang pecah di lantai. Lalu, matanya yang gelap memancarkan kilatan dingin.
"Kamu memberiku obat?! Kamu cari mati!"
Wajah Mu Feichi menggelap. Taplak meja terangkat hingga semua cangkir teh dan nampan penuh di meja teh terbang ke arah Han Wanling. Han Wanling tidak bisa mengelak. Ia menerima semuanya di depan matanya.
"Aku... Tuan Mu, aku… Aku tidak tahu apa yang Tuan bicarakan?"
Ditatap olehnya Mu Feichi seperti ini membuat Han Wanling mendadak terlihat malu dalam sekejap. Ia pun menundukkan kepalanya untuk menghindari matanya yang menakutkan.
Yun Xi memandang wanita yang berdiri di belakangnya dan ia sontak terkejut saat melihat wajah wanita itu. Bukankah dia adalah kakak Han Yaotian, Han Wanling? Dia memanggil pria ini Tuan Mu… batin Yun Xi. Ia lalu memalingkan matanya dan menatap pria di depannya. Garis-garis wajahnya yang tampak dari samping begitu tampan dan tajam seperti pisau dan ekspresinya terlihat dingin.