Bai Ran pasti merasa bahwa semua tindakan Quan Rui barusan sangat tiba-tiba, kan? Tapi Quan Rui tidak bisa menunggu lagi.
"Bai Ran, jangan tolak aku," ujar Bai Ran dengan samar. Bibirnya bergesekan dengan bibir Bai Ran.
Selanjutnya, ciuman lembut mulai menyebar.
Bai Ran merasa bahwa dirinya menggigit lipatan bibirnya sendiri, dan seluruh tubuhnya mati rasa. Ia kehilangan kekuatan di tangannya.
Ia menyadari bahwa bahkan jika dirinya tidak perlu memikirkannya, tubuhnya tetap bergerak secara otomatis. Ia mengulurkan tangan untuk memeluk leher Quan Rui dan membuka mulutnya sedikit untuk memberi akses pada pria itu.
Bai Ran menyadari bahwa dirinya tahu segalanya tentang Quan Rui dan tidak memiliki perasaan penolakan sama sekali.
Dicium oleh Quan Rui seperti ini, perasaan renyah langsung membuat seluruh tubuhnya terasa seolah tersengat listrik. Sensasi itu langsung mengenai otaknya...
Saat ini, satu demi satu gambaran mulai muncul.