Hanya di depan Bai Ran, Quan Rui bisa mendapatkan kedamaian seperti itu.
"Tunggu... aku minta maaf padamu..." bisik Bai Ran sambil bergerak ke arah Quan Rui lebih dekat lagi.
Saat Bai Ran bergumam, mereka berdua sudah masuk kamar.
Quan Rui meletakkan Bai Ran dengan lembut di tempat tidur. Ia mengangkat alisnya dan bertanya, "Meminta maaf?"
"Maaf... seharusnya waktu itu aku tidak marah padamu... Aku tahu, kamu pasti menantikan pesta pernikahan kita..." Setelah tubuhnya dibaringkan di ranjang besar yang empuk, Bai Ran menggosok-gosokkan dirinya pada Quan Rui.
Ketika ada Quan Rui di dekatnya, ia baru mau meletakkan baju besinya dan bermain genit dengan Quan Rui.
Setelah mendengar apa yang Bai Ran katakan, Quan Rui langsung tahu bahwa Bai Ran sedang berbicara tentang surat perceraian sebelumnya.
Keduanya terlibat perang dingin selama beberapa saat. Bisa dibilang bahwa Quan Rui juga turut bersalah.