Orang-orang yang berada di sana menahan napas ketika melihat pria yang turun dari mobil Bentley. Wajah tampan pria itu membuat semuanya merasa kalah. Bahkan, ketampanannya juga menyaingi ketampanan Mo Xigu. Namun, Mo Xigu tidak peduli dan kembali menatap Su Xiqin. Ekspresinya terlihat seperti antara terkejut, suram, dan dingin.
"Su Xiqin sudah lama tidak punya pacar, kan? Apakah ada pria sembarangan dari jalanan yang menginginkannya?"
Kata-kata penuh penghinaan Mo Xigu membuat gadis yang di berada di sampingnya menoleh ke arahnya dengan heran. Ia menatapnya dengan tatapan tak percaya dan ia tidak tahu kenapa Mo Xigu berkata seperti itu.
Su Xiqin ikut menoleh ke arah Mo Xigu dan semburat amarah mulai tampak di wajahnya. Namun, ia tidak mau membuat pria itu salah paham dan mengira ia sedang cemburu. Mungkin, itu hanya kesombongannya sebagai seorang pria, pikir Su Xiqin. Ia pun menatap Mo Xigu dan berkata, "Bahkan, pria dari jalanan lebih bersih darimu!"
Mo Xigu langsung mengerutkan keningnya, lalu melangkah maju dan menarik lengan Su Xiqin. "Lalu, menurutmu kamu sudah menjadi wanita yang bersih?"
Mendengar Mo Xigu berkata seperti itu, Su Xiqin sontak mengangkat tangan yang satunya lagi dan ingin memukul Mo Xigu. Namun, sebelum tamparannya mendarat di wajah Mo Xigu, pria itu sudah bergerak lebih gesit dan segera menahan tangannya. "Kenapa? Sakit?" tanya Mo Xigu sarkastik.
Su Xiqin menatap Mo Xigu sambil mengepalkan tangannya tanpa mengubah ekspresi di wajahnya. Mo Xigu benar-benar tidak melewatkan kesempatan ini untuk mempermalukannya dan perlahan-lahan menyiksanya dengan penghinaan demi penghinaan.
Su Xiqin telah mengenal keluarga Mo sejak masih berusia delapan belas tahun sehingga ia tahu sifat Mo Xigu dengan baik. Saat itu, ia telah kehilangan pernikahannya. Ia teringat betapa dulu ia mencintai pria ini, namun kini ia merasa aneh. Ia pun tiba-tiba tertawa terbahak-bahak hingga air matanya keluar di sela-sela tawanya. Pada akhirnya, ia berhenti tertawa dan menatap Mo Xigu dengan dingin.
"Mana bisa seorang pria yang tidur dengan adik kandung istrinya sendiri di malam pertamanya menyebut orang lain kotor? Bahkan, jika aku harus melahirkan seorang anak, lebih baik aku melahirkan anak orang lain daripada harus melahirkan anakmu! Tidur dengan pria dari jalanan lebih baik daripada tidur bersamamu karena setidaknya tidak akan membuat sakit!" ujar Su Xiqin dengan dingin.
Perkataan Su Xiqin membuat Mo Xigu terguncang. Su Xiqin tersenyum menyeringai dengan penuh rasa kemenangan saat melihat pria itu mengepalkan tangannya dengan marah. Ia pun mundur sambil tetap tersenyum.
Seharusnya Su Xiqin menyudahi pernikahannya di malam pernikahan lima tahun lalu, tapi ia tidak mau. Sekarang, saatnya ia bangun dan memberanikan diri untuk melahirkan seorang anak demi menyudahi semua ini.
"Jadi, kamu mau membalas dendam dengan tidur dengan orang lain lalu melahirkan anak haram?" tanya Mo Xigu sambil menatap Su Xiqin yang sedang bersandar di mobil.
Su Xiqin berdiri diam sambil menatap matahari yang terik dan pandangan mulai menjadi kabur. Ia teringat kejadian di masa lalu saat ibunya memberitahunya tentang kamar 1314. Kala itu, ia berpikir, Kenapa tiba-tiba menjadi kamar 1413? Sebenarnya, saat itu ia tidak tahu apa yang terjadi dan hanya berpikir, Jika Ibu tidak setuju aku menikah dengan Mo Xigu, Ibu bisa langsung mengatakannya dan tidak perlu membohongiku seperti itu. Walaupun Su Xiqin menjelaskannya, kemungkinan Mo Xigu tidak akan mempercayainya. Sebenarnya, ia berniat melahirkan seorang anak demi menjaga dirinya dari situasi yang tidak diinginkan.
Padahal, harus diketahui bahwa faktanya hubungan Mo Xigu dan Su Xixue sudah hancur. Su Xiqin sendiri lebih memilih untuk melahirkan anak agar bisa bertahan hidup daripada harus mati. Ia juga sudah muak dengan kehidupan seperti ini sehingga ia pasrah saja jika Mo Xigu menuduhnya sedang balas dendam. "Iya, balas dendam," jawab Su Xiqin dengan begitu ringan hingga suaranya menghilang diterpa angin.
Mo Xigu sontak menatap Su Xiqin dengan tajam, lalu berjalan ke arahnya, dan memegang bahunya. "Su Xiqin, kamu lebih kejam dari siapapun!"
Su Xiqin menundukkan kepalanya. Ia mengabaikan rasa sakit di bahunya dan bertanya kepada Mo Xigu dengan tidak sabaran, "Aku ingin tahu, kenapa waktu itu kamu bersikap seperti itu pada Xixue? Dan kenapa kamu seperti itu padaku? Jika kamu tidak menyukaiku, bukankah seharusnya kamu tidak menikahiku?"