Wildan duduk manis, memunggungi Andrew, kemudian dia membuka laptop yang ada di tasnya. Dia tampak santai, tapi ujung matanya mengintai Andrew yang sudah memandangnya dengan tatapan tajamnya itu. Wildan pun tersenyum dibuatnya, menekan sesuatu yang ada di balik jaketnya, menundukkan tubuhnya sedikit kemudian dia berkata, "aku udah masuk, Om."
"Berita itu muncul lagi!" pekik salah seorang pegawai yang ada di sana. Andrew langsung masuk ruangan itu. Sementara Wildan tampak tersenyum sinis. Merebahkan tubuhnya dengan santai. Kemudian dia memainkan flashdisk yang ada di tangannya.
Sementara semua orang yang ada di sana tampak kelimpungan, sampai sebuah tangan memukul kepalanya dengan sangat keras, membuat Wildan mendengus sebal.
"Apa sih lo!" marah Wildan.
"Kerja! Temukan IP address dari server itu! Yang lainnya sudah bekerja keras dan kamu masih diam saja di sini!" bentak Paul.