"kang Mas apa yang sebenarnya terjadi? kenapa dari tadi suaranya berisik sekali?" Bima yang baru saja bangun pun akhirnya bertanya kemudian dia melihat ke atas mobil kami. suara keras seperti atap mobil dipukul-pukul terdengar sangat nyata. dan itu benar-benar membuat nyali menciut.
"Bima aku akan memberitahukanmu sesuatu, kamu jangan pernah memandang ke arah manapun, jangan pulang menoleh ke arah mana pun, meskipun ada suara-suara aneh yang mengganggu pendengaran.kamu cukup memandang ke arah depan dan konsentrasi kalau ndak begitu kamu cukup pejamkan matamu rapat-rapat."
Bima pun akhirnya menuruti apa yang aku ucapkan, dia memejamkan matanya rapat-rapat. tapi setelah kamu mendengar bunyi suara teriakan yang melengking seolah-olah yang berteriak tengah sangat sangat kesakitan. aku dan Bima pun akhirnya saling pandang. bingung dan takut semuanya bercampur aduk menjadi satu.