dan lagi-lagi, pagi ini aku harus menjadi mata-mata dan mengintai atau malah mengintip tentang apa yang sedang dilakukan Mbah Seno dengan putranya saat bertemu di salah satu hutan ada di Berjo. Aku benar-benar ndhak habis pikir, bukanya yang ku tugasi untuk memata-matai mereka adalah paklik Sobirin, paklek Juned, dan juga suwoto. tapi bagaimana ceritanya, seorang juragan terhormat sepertiku harus menjadi tukang mata-mata seperti ini. lantas apa pekerjaan mereka?
aku kembali mendengus, ini semua karena Bima. coba saja kalau dia ndak memiliki ide gila dan menarikku untuk berada di sini pasti sekarang aku sudah tidur nyenyak atau malah berbincang dengan Romo di rumah. bukan bersembunyi di balik semak-semak hanya karena ndak ingin ketahuan oleh dua orang itu. rencana dari Bima ku akui benar-benar luar biasa, dan aku ndak mau mau mengikuti rencananya lagi.