"Mengontrol perasaanku sendiri, apa maksudnya itu? Apa itu berarti kamu ada rasa dengan putriku? Sekarang, coba katakan kepadaku hal yang sesungguhnya. Yang ada pada hati nuranimu sekarang. Apakah kamu benar-benar mencintai putriku , apa kamu suka kepada putriku? "
Kulihat dia tampak diam dia ndhak mengatakan apa pun lagi selain menundukkan kepalanya dalam-dalam, dan akupun ingin memberinya waktu untuknya berpikir agar dia bisa mencerna baik-baik apa yang telah kukatakan kepadanya ini. Sejatinya hal yang kuinginkan adalah satu, yaitu sebuah kebenaran atas apa yang benar-benar dia rasakan. Bukan jawaban dari keterpaksaan atas pertanyaanku yang terkesan menekannya itu. Tetap pada akhirnya nanti, yang paling membuat aku bahagia adalah kebahagiaan putriku yang ndhak akan pernah bisa tergantikan oleh kebahagiaan apapun di dunia ini. Dan semoga semuanya adalah jawaban terbaik dan jujur yang keterima dari mulutnya.