"Wangi, kamu itu perempuan, kamu sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri. Jika ada orang yang berlaki seperti ini kepadamu, ndhak peduli atas dasar suka sama suka tetap saja, hal semacam ini ndhak diperbolehkan terjadi. Kamu tahu aku, toh, aku pernah merasakannya sendiri. Diikuti oleh nafsu birahi dan kesenangan sesaat. Namun nyatanya apa? Ndhak ada yang indah, dan bagus dari itu semua. Hubungan suami istri di luar pernikahan itu benar-benar perkara yang sangat menyakitkan. Ndhak hanya bagi laki-laki, akan tetapi juga bagi perempuan. Dan kurasa, perempuan adalah korban yang teramat penting yang harga diri serta martabatnya harus diselamatkan. Bukan karena aku hendak menggurui, hanya saja aku pernah merasakan berada di posisi kalian. Jadi aku paham, akan seperti apa nantinya jika kalian akan meneruskan perbuatan ndhak baik ini."