"Lalu, kalian telah bertemu dengan tangan kanan Bima itu? Dan, kabar apa yang kamu peroleh dari tangan kanannya itu? Apakah dia mengaku kepada kalian?"
"Nah, itu dia masalahnya, Bang!" jawab Bagas semangat. Kukerutkan keningku tatkala mendengar hal itu. Masalahnya? Kok tiba-tiba perasaanku ndhak enak setelah Bagas mengatakan hal itu?
"Masalah?" tanyaku penuh selidik. Ke tiga pemuda yang ada di depanku malah tersenyum dengan sangat lebar. Duh Gusti, perasanku semakin ndhak enak dibuatnya.
"Sampai sekarang kami tidak bisa menemukan tangan kanan Bima itu, Bang. Hehehe."