"Bagaimana, apakah bibit tembakaunya tumbuh dengan baik?" tanyaku kepada Bima.
Ini baru seminggu Bima mencoba perkara penelitianya, untuk membuat tembakau yang tahan akan hama. Dan menghasilkan tembakau-tembakau berkualitas unggulan, untuk setelah itu, dia akan memberikan bibit-bibit tumbuhan lain, yang akan digunakan untuk menumbuhkan perekonomian penduduk kampung.
"Baru terlihat tunas-tunasnya, Bang. Sepertinya kita belum bisa menyimpulkan ini akan sesuai dengan harapan kita. Biasanya, kita butuh beberapa kali percobaan untuk melihat hasilnya," jawab Bima.
Aku hanya manggut-manggut saja, sembari tetap menanam beberapa sayur-mayur serta tembakau sembari menunggu hasil dari penelitian Bima akan berhasil. Seendhaknya bulan depan, atau tahun depan, atau... ah entahlah, aku hanya berharap jika Bima akan segera menemukan caranya.
Kupijat pangkal hidungku yang tiba-tiba terasa sakit. Kemudian, aku duduk sembari membungkuk.