Aku diam, benar-benar ndhak bisa berkata apa-apa lagi. Romo Nathan telah tahu sejauh itu tapi di depanku dia bisa begitu tenang, dan pura-pura diam? Tanganku tiba-tiba bergetar hebat, aku benar-benar ndhak tahu bagaimana harus menghadapi Romo Nathan setelah kudengar cerita ini dari Manis. Apa yang harus kukatakan kepadanya? Bahkan kurasa, untuk sekadar mengangkat kepalaku di depannya pun aku ndhak akan pernah bisa sanggup.
Kupeluk paksa tubuh Manis, dia tampak bergetar dengan isakannya. Aku yakin ini benar-benar berat untuknya juga.