"Jadi, apa yang membuatmu berada di sini sekarang, Juna? Kupikir kamu telah melupakan aku setelah kejadian itu," ketus Manis, setelah kami sampai di rumah yang ditinggali Rianti selama dia kuliah di sini.
Sepertinya dia marah, sebab sudah terlalu lama aku ndhak menemuinya. Iya, memang. Kira-kira sudah hampir enam bulan aku ndhak mencari Manis. Pastilah dia berpikir aku telah melupakannya, terlebih saat itu dia tahu keadaanku benar-benar sangat mengenaskan. Cemas, dan marah mungkin sudah dia pendam selama setengah tahun. Dan menurutku, itu adalah hal setimpal dari apa yang akan dia dapatkan. Aku mengulum senyum tatkala mengingat percakapanku dengan Romo sebelum aku berada di sini. Manis, tenanglah, setelah ini bahagia adalah milikmu. Ini adalah janjiku kepadamu.