"Arjuna...," ucap Biung. "Kamu tahu, bagaimana khawatirnya Biung tatkala melihatmu sekarat untuk kedua kalinya? Bahkan, bahkan nyawa Biung rasanya telah melayang karena mengkhawatirkanmu. Kamu bisa, toh, ndhak melakukan ini lagi? Kamu harus tahu, selain Manis, ada Biung yang juga ndhak mau kehilanganmu. Selain Manis—"
"Biung mulai cemburu dengan Manis?" godaku. Biung tampak tersenyum malu-malu. "Arjuna janji, jika anak Biung yang paling bagus (ganteng) ini, ndhak akan pernah menduakan Biung sampai kapan pun itu, oleh siapa pun itu."
"Janji?"
"Janji, Biung. Arjuna sayang sama Biung."