Ayu selesai mandi, Rashid sedang duduk dikasur dan menyandarkan punggungnya di kepala dipan yang berupa ukiran kayu sambil menonton tv.
"Ah.. hari ini menyenangkan sekali, terima kasih ya Sayang" kata Ayu yang mendekati Rashid dan duduk di sebelahnya. Diciumnya pipi Rashid lalu dipeluknya tubuh Rashid dengan kepala Ayu bersandar di dadanya.
Rashid merasa perilaku Ayu aneh lagi, tadi di restoran marah - marah, tapi sekarang malah bermanja - manja yang jarang Ayu tunjukan. Kalau sekarang sih Rashid malah senang, sering - sering saja istrinya bersikap seperti ini.
"Sama - sama Sayang. Abang juga menikmatinya. Apa marahnya udahan?" tanya Rashid yang balas mencium rambut Ayu.
"Siapa yang marah? Tadi cuma ingin cepat pulang aja" elak Ayu.
"Baguslah kalau gitu. Tapi ucapan makasihnya hanya kecupan di pipi saja sebagai hadiahnya? Mana lagi hadiah yang lain?" pinta Rashid.
"Memangnya kurang ya?" tanya Ayu.
"Tentu saja kurang. Bukankah kemarin malam Neng menjanjikan akan merangsang dan memuaskan Abang? Malahan Abang ditinggal tidur waktu si junior masih ngaceng" tanya Rashid.
"Lah, bukankah kemarin malam lebih dari satu ronde? Sama saja kan Neng berhasil merangsang dan memuaskan Abang?" tanya Ayu yang bingung.
"Bukan itu maksud Abang" kata Rashid.
"Memangnya ada lagi ya? Apa itu?" tanya Ayu penasaran.
"Maksud Abang, selama ini kan Abang yang selalu merangsang Neng dengan sentuhan, sekarang giliran Neng yang menyentuh Abang. Kali ini Abang akan menjadi pihak yang pasif dan Neng yang aktif menjelajahi tubuh Abang" kata Rashid.
Ayu yang mendengar penjelasan Rashid, perasaannya terasa campur aduk, antara malu tapi juga tak sabar ingin menyentuh seluruh tubuh suaminya yang sangat perkasa.
Melihat reaksi Ayu yang sangat jelas terbaca, Rashid menjadi bangga akan tubuhnya itu. Lalu membuka kancing piayamanya hingga bertelanjang dada. Mata Ayu semakin berbinar melihat otot dada dan otot perut Rashid bagaikan roti sobek yang lezat.
"Daripada hanya dilihat, sebaiknya langsung dicicipi saja, diterkam sekalian juga boleh" goda Rashid. Dia merubah posisi maju ke depan sehingga berada di tengah - tengah ranjang.
"Sentuhlah di bagian titik sensitif Abang" Kata Rashid, maka ditunjukannya titik sensitifnya.
"Di sini" Rashid menunjukan bibirnya.
"Di sini" Rashid menunjukan lehernya.
"Di sini" Rashid menunjukan putingnya.
Ayu berkomentar "Memangnya pria juga sensitif di bagian situ? Neng kira hanya aksesoris tubuh saja" komentar Ayu.
"Walaupun payudara dan puting pria kecil tak seperti yang dimiliki wanita, tapi sensitif juga di bagian itu" kata Rashid.
"Oh.. Begitu ya rupanya" komentar Ayu.
"Ya, coba saja sentuh" tawar Rashid.
"Tapi titik paling sensitif terutama di bagian ini. Walaupun dalam keadaan tidur tapi kalau Neng sentuh, maka otomatis dia akan bangun" Rashid menunjukan kejantanannya yang ternyata sudah berdiri bagaikan prajurit siap bertempur.
Ayu terkesiap melihat keperkasaan suaminya, pipinya merona. "Dasar tak tahu malu" kata Ayu memarahi kejantanan Rashid yang berdiri dibalik celananya bagaikan memarahi anak kecil sambil tangan Ayu menyentuh dan menoel - noel bagian ujungnya secara cepat sebanyak 2x. Tapi tangan Ayu malah dipegang Rashid sehingga menghentikan aksinya.
"Sayang.. kalau awal - awal mulailah dengan sentuh dimanapun kecuali di bagian kejantanan Abang" kata Rashid.
"Kenapa memangnya?" tanya Ayu polos.
"Nanti Abang keburu muncrat duluan, takut Abang tak kuat menahan hasrat" jawab Rashid dengan sabar.
Maka mulailah penjelajahan Ayu, awalnya Ayu hanya menoel - noel kulit Rashid di sana sini bagaikan mengetes permukaan kulitnya dengan malu - malu. Lama - lama meraba kulitnya mulai dari dada naik ke atas bahu lalu ke tangan, naik lagi ke bahu lalu ke punggung atas turun ke bawah lalu ke pinggang lanjut ke perut lalu naik lagi ke dadanya.
Selama Ayu menyentuh dan menjelajahinya, mata Rashid terpejam dan menikmati sentuhan istrinya yang bagaikan penghantar arus listrik sehingga ia terkena aliran listrik yang menyetrumnya dengan voltase sangat rendah tapi bisa membuat bulu romanya berdiri.
"Ah.. Nikmatnya sentuhanmu Sayang" kata Rashid.
Diambilnya tangan Ayu dan diarahkan ke juniornya yang sudah tak sabar ingin dibebaskan, lalu digesek - gesekan dengan gerakan naik turun. Awal - awal Ayu masih takut menyentuhnya tapi setelah beberapa lama, gerakan Ayu semakin berani, barulah Rashid melepaskan celananya hingga kejantanannya menjulang tinggi.
Ayu terkesiap ketika melihat kejantanan Rashid yang baru terbebaskan, kejantanananya bergoyang ke kiri dan ke kanan hingga akhirnya diam berdiri. Ia terkesima dengan kejantananan pria yang fleksibel bisa mengecil dan membesar, bisa melunak dan mengeras, tergantung pada libido sang pria.
"Sentuhlah lagi sama seperti tadi Neng menyentuhnya" perintah Rashid.
"Bolehkah?" tanya Ayu.
"Tentu saja boleh Sayang, malahan Abang akan sangat menyukainya" jawab Rashid
Takut - takut, Ayu menyentuhkan ujung jemarinya di bagian kepala kejantanan Rashid yang permukaannya terasa lembut. Lalu sentuhan Ayu mengelilingi bagian kepalanya hingga kejantanan Rashid mengeluarkan cairan dari ujung kepalanya.
Ayu terkesiap lagi melihat reaksi Rashid seperti itu, lalu arah mata Ayu berpindah ke arah wajah Rashid dan melihat cengiran Rashid yang menyebalkan itu lagi.
"Sentuh lagi donk Sayang.. Nanggung lho" kata Rashid yang masih menyengir memperlihatkan giginya yang putih.
Bukannya Ayu menyentuh keperkasaan Rashid dengan lembut, Ayu malah memegang batang kejantanananya dengan kuat bagaikan memeras kelapa parut yang mau diambil sari santannya.
"Aw aw aw.. Hati - hati donk Sayang.. Neng mau ngebiri Abang ya? Nanti Neng sendiri yang rugi gak bisa menikmati seks lagi seumur hidup karena junior Abang sudah menghadap sang ilahi. Jadi bukan begitu caranya donk Sayang.. tapi seharusnya disentuh secara perlahan dengan gerakan naik turun dan basahin sedikit dengan air liurmu dulu..Supaya ngocoknya jadi gampang dan gak seret, baru deh dikocok sesuai keinginan Neng hingga Abang tak kuat menahannya sehingga Abang mencapai kenikmatan surga duniawi. Mengerti?" tanya Rashid atas penjelasan yang sudah dijelaskannya tadi.
Tanpa menjawab, Ayu melakukan sesuai dengan instruksi Rashid yang diawali dengan gerakan lambat dan lama kelamaan dengan gerakan cepat hingga Rashid tak tahan dan memuncratkan cairan cintanya yang kental dan muncrat jauh hingga beberapa tetes mengenai wajah Ayu yang tak menyangka semprotan suaminya cepat dan tinggi sehingga tak sempat untuk mengelak.
Setelah Rashid selesai, barulah ia sadar, buru - buru mengambil tisu, "Neng tak apa - apa? Kena mata?"
"Tidak, kaget saja" jawab Ayu.
Dalam hati Ayu, begini ya air mani pria itu? Lengket, putih dan beraroma khas serta rasanya pahit sedikit asam yang tadi tak sengaja masuk ke dalam mulut dan tertelan.
Melihat Ayu yang diam saja, Rashid bertanya lagi "Kenapa? Apa tertelan?"
"sedikit" jawab Ayu.
"Maaf. Pasti Neng jijik. Kalau begitu, lain kali Abang tidak akan muncrat di luar lagi" kata Rashid.
"Bukan begitu, Abang kan selalu menyenangkan Neng, sekarang giliran Neng yang akan menyenangkan Abang. Tapi Neng bingung bagaimana caranya" kata Ayu.
"Benarkah? Bagaimana rasa air mani Abang?Apakah membuat Neng mau muntah?" tanya Rashid.
"Rasanya pahit sedikit asam tapi tidak membuat eneg kok" jawab Ayu jujur.
"Benarkah? Kalau Abang suruh Neng menelan lagi bagaimana?" tanya Rashid.
"Sebelumnya Abang juga kan nelan cairan yang keluar dari miss V Neng, jadi Neng juga harus melakukan hal yang sama. Juga waktu Abang jilat miss V Neng, itu terasa nikmat. Jadi apakah kalau Neng jilat kejantananan Abang, Abang juga akan merasakan nikmat?" tanya Ayu polos.
"Ya tentu saja. Abang senang Neng mau melakukannya. Tadinya Abang bingung bagaimana menyuruhnya. Sekarang lihat! Junior Abang udah siap tempur lagi nih" kata Rashid menunjukan kejantanannya yang berdiri tegak lagi.
Chapter ehem2nya kepanjangan jadi dipotong 2 ya. Besok atau lusa terbitnya.
Btw br tau kalau di Lombok wkt hari kamis siang ada gempa 4,3 SR.
Mudah2an gempanya ga jatuh korban & ga nimbulin byk kerugian materi.
Pernah saya jg bbrp x ngalamin gempa disini tp kecil. Yg paling bsr dl wkt di Jpn thn 2011, alhamdulillah selamat.
Gempa emang bikin parno & ninggalin trauma apalagi klo ada keluarga yg menjd korban.
Turut berduka cita,gempa dimanapun itu karna wilyh Indonesia rawan gempa.