"Kamu… Dasar anak durhaka! Memangnya aku salah bicara? Siapa yang tidak mendengar perkataan beberapa orang tadi? Mulutnya kotor, perkataannya vulgar, mereka pasti berkumpul berkeliaran di tempat tidak benar, kan? Kalau bukan teman rusak yang tidak tahu malu, lalu apa?!" ucap Jiang Rongrong dengan emosi yang berkobar.
Wajah Shen Fanxing tiba-tiba berubah menjadi dingin. Namun, belum sempat bicara, ia mendengar teriakan dari arah gerbang utama kediaman Keluarga Su.
"Kakak ipar! Aku datang menjemputmu pulang!"
Alis Shen Fanxing terangkat tajam. Suara familiar ini… Batinnya.
Shen Fanxing pun melihat wajah Yin Ruijie yang sangat dikenalnya mencuat dari jendela mobil dan melambaikan tangan ke arahnya dengan penuh semangat.
"Siapa sih yang berteriak malam-malam seperti ini?"
"Kenapa gerbang tidak terkunci? Apa yang dilakukan oleh pelayan?"