Tim Gon dan lainnya telah keluar dari bangunan olahraga karena mereka telah gagal mengalahkan tim Razor. Selama pertandingan Killua menyadari satu hal.
Dia pun langsung mengerti kenapa Lucia sengaja tidak ikut bergabung karena tim mereka saat ini tidaklah berguna. Sekarang tim Gon dan lainnya berada di bawah tebing yang tidak jauh dari bangunan olahraga.
Goreinu : Saat kau melihat kita tidak mungkin bisa menang dengan anggota tim ini, jadi kalian sengaja kalah dan memutuskan mencari informasi ya?
Kazsule : Tapi jika party ini sudah kalah, kita tidak bisa kembali seperti ini lagi.
Nick Cue (tim Kazsule) : Tapi tidak masalah jika mengganti tim anggota dengan yang baru. Jadi itu bukanlah risiko yang sia-sia.
Asta : Kalian bisa percaya pada kami.
Tim Kazsule : Hah?
Asta : Kita sudah mencapai tujuan asli kita untuk menahan tim Genthru menyelesaikan game ini.
Tim Asta pun mulai beranjak pergi dari sana.
Asta : Akan sangat sulit bagi tim Genthru untuk mengumpulkan tim 15 orang. Jadi kalian santai saja, dan sebaiknya menyerah saja pada pertandingan olahraga tersebut. Di samping itu, bukankah jika kalian mendapatkan kartunya, maka kalian akan dikejar sama tim Genthru.
Tim lainnya saling berpandangan sejenak dan mereka berpikir apa yang dikatakan Asta pun benar, kemudian mereka memutuskan untuk menyerah dan mereka pun saling berpamitan.
Akan tetapi tim Gon dan pemain solo Goreinu berpikiran berbeda. Mereka masih tidak menyerah untuk bisa mendapatkan kartu #2, lalu memutuskan akan kembali ke sini sekali lagi setelah mereka menyusun rencana yang lebih matang dan mengumpulkan orang terkuat yang dapat melawan tim Razor.
Gon : Lalu sekarang bagaimana? Apa rencana kita?
Killua : Tentu saja kita akan mengajak Luci dan Hisoka bergabung untuk mengalahkan para bajak laut itu.
Goreinu : Siapa mereka?
Killua : Kau melupakan mereka? Padahal mereka kan ada bersama kita sebelumnya.
Goreinu pun mencoba mengingatnya dan langsung teringat pada dua orang yang memilih untuk tidak ikut bergabung dengan mereka.
Goreinu : Tapi apa mereka bisa dipercaya?
Gon : Tentu saja! Kau akan mengerti jika bertemu dengan mereka secara langsung. Setidaknya mereka itu lebih kuat dari pada tim Kazsule, tim Asta dan tim lainnya yang pernah kita temui itu.
Biscuit : Tapi tidak lebih kuat dari pada aku! Fufufufu (bergumam)
Killua melirik Biscuit.
Killua : Hm? Kau mengatakan sesuatu, Biske?
Biscuit : Tidak (tersenyum manis)
Gon : Aku akan coba hubungi Lucia ya. BOOK!
Gon mengeluarkan bindernya dan mengeluarkan kartu "contact." Tiba-tiba Lucia dan Hisoka mendarat tepat di depan Gon, Killua, Biscuit dan Goreinu.
Gon : Aku baru saja mau menghubungimu, Lucia!
Lucia : Ada apa kalian mencariku?
Biscuit menyadari aura Lucia sedikit berbeda. Dia merasakan Lucia dalam suasana badmood dan kesal.
Killua : Kau datang tepat waktu, Luci! Kita kekurangan orang dan memerlukan bantuanmu dan Hisoka untuk mengalahkan para bajak laut.
Lucia yang mengerti pun hanya tersenyum tipis.
Lucia : Aku tidak berminat melawan Razor saat ini, aku akan menemui anggota Ryodan lainnya.
Lucia pun kembali teringat kejadian tadi saat bertemu dengan Kaname.
Lucia : (Ck, merepotkan saja. Sepertinya aku perlu bantuan Kalluto untuk mencari tikus bajingan itu.)
Killua : Razor?
Gon : Siapa?
Biscuit : Wah, kau kenal sama boss bajak lautnya?
Lucia : Aku tidak kenal.
Killua : Lalu kenapa kau bisa tahu nama bossnya?
Lucia : Ya, aku tahu saja. Hisoka, kau bantu saja mereka.
Hisoka : Ya, tidak masalah. Lagipula aku sedang senggang.
Gon : Lucia, apa ada masalah? Kulihat kau sekarang terlihat sedang kesal.
Lucia : Tentu saja aku kesal karena tikus bajingan sialan itu telah membunuh Genthru. Dan tanpa bertanggung jawab dia kabur begitu saja.
Seketika Gon dan lainnya terkejut.
Gon : Apa maksudmu?
Lucia : Jangan membuatku mengulanginya Gon! Kubilang tikus itu membunuh semua tim Genthru.
Killua : (Tidak mungkin Kaname yang polos itu...)
Killua masih tidak dapat mempercayai ucapan Lucia. Lucia menatap tajam Killua.
Lucia : Terserah mau percaya apa tidak, tapi aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Tikus itu mengkuliti Genthru.
Biscuit : (Kalau mereka telah terbunuh, berarti sudah tidak ada gunanya lagi bagi kita untuk mengumpulkan semua kartu yang tersisa ya.)
Biscuit berpikir sambil memegangi dagunya.
Lucia : Tidak. Gon harus tetap mengumpulkannya.
Biscuit tersentak kaget lalu langsung menatap Lucia. Namun Lucia tidak memerdulikan hal itu. Dia hanya tersenyum tipis saat melihat reaksi terkejutnya Biscuit.
Biscuit : (Apa dia bisa membaca pikiran orang?) Kenapa harus?
Lucia : Walaupun tim Genthru sudah tidak ada. Gon harus tetap bermain dan menyelesaikan gamenya demi untuk menemukan Ging. Gon, bukannya kau pernah bilang ingin bertemu walau pun sekali dengan ayahmu, Ging?
Gon hanya mengangguk. Dia menatap serius ke arah Lucia.
Gon : Apa dengan menyelesaikan game ini akan ada petunjuk lainnya mengenai Ging?
Lucia : Tentu saja! (Walaupun kau pasti bisa menemuinya secara alami saat ketua Netero terbunuh nantinya.)
Mata Gon pun terlihat bersemangat. Biscuit baru tersadar sewaktu Lucia mengatakan nama Ging. Dia menatap Gon dan ternyata Gon memang sangat mirip dengan Ging. Biscuit pun hanya tersenyum.
Biscuit : (Ging... Ternyata begitu, dia anaknya Ging ya?)
Killua : Gon. Aku mau mengubah sedikit rencana kita. Mengenai kartu #2, sebaiknya kita tunda untuk mendapatkannya dulu.
Gon mengangguk setuju.
Gon : Aku juga berpikiran sama. Lagian tim Genthru juga sudah tidak ada, aku rasa kartu #2 dan kartu lainnya sudah aman.
Lucia : Bukannya sebaiknya kalian fokus saja dengan mengumpulkan kartu? Biar tikus itu aku saja yanー
Gon : Tidak! Kami akan ikut denganmu, Lucia.
Lucia : Tapi dengan kekuatanmu saat ini, kau tidak mungkin bisa Gon.
Gon : Aku tahu, tapi aku tetap ingin menghentikannya.
Killua : Kaname adalah teman kita. Akan kubuat dia tersadar!
Melihat kegigihan dan keras kepala Gon dan Killua, Lucia pun hanya bisa tersenyum pasrah.
Lucia : Ya, apa boleh buat... Berjuanglah kalian berdua.
Gon : Eh? Kau tidak ikut Lucia?
Lucia : Tidak. Aku jamin kalian pasti bisa mengurusnya. Bukannya dia teman kalian?
Lucia tersenyum.
Lucia : Lagian ada Biske yang dapat membantu kalian, jika kalian dalam bahaya. Benar, kan?
Lucia menatap Biscuit. Biscuit tiba-tiba bertepuk tangannya sekali.
Biscuit : Baiklah. Sudah diputuskan ya. Jadi sekarang kalian bisa menunjukkan hasil latihan keras kalian selama ini. Ayo kita pergi untuk menemukan Kaname dan menyeretnya pulang!
Gon dan Killua : Oh!! (sambil mengangkat tangan)
Lucia tersenyum lebar.
Gon : Lalu kau sendiri, apa yang mau kau lakukan Lucia?
Killua : Kau tidak mungkin hanya menonton saja, kan?
Lucia : Aku ada hal penting yang mau aku urus terlebih dahulu. Aku akan segera menyusul kalian nanti.
Gon : Baiklah, sampai ketemu lagi nanti Lucia.
Lucia : Ya (tersenyum)
Gon : "Accompany on, Kaname!"
Lucia hanya diam menatap ke arah langit. Dia melihat Gon, Killua dan Biscuit terbang pergi ke tempat Kaname berada.
Lucia : (Kuharap kalian tidak ragu untuk membunuhnya. Jika tidak keseimbangan dunia ini akan hancur berantakan.)
Lucia sudah tahu jika alur ceritanya sudah banyak berubah dan menjadi berantakan sejak kehadiran karakter Kaname Wright yang tidak pernah ada sebelumnya.
Dulu dia bahkan tidak tahu kenapa dan tidak dapat menemukan apa penyebab munculnya karakter Kaname Wright di dunia Hunter ini. Namun sekarang dia mulai menyadari akan sesuatu yang hampir dia lupakan.
Lucia : Kaname Wright, kau harus mati... (bergumam)
Hisoka : Sekarang apa yang mau kau lakukan?
Lucia membalikkan badannya dan menatap lurus Hisoka yang hanya diam dan berdiri santai di depannya sejak tadi.
Lucia : Aku tidak begitu yakin di mana si pengguna anjing (Squala) itu berada saat ini. Tapi kita bisa coba mencarinya di kota Yorknew.
Hisoka : Kota Yorknew?
Lucia : Ya. Sungguh merepotkan saja. Kau tahu dunia ini jadi tidak seimbang. Ternyata aku telah melewatkan satu hal yang kupikir tidaklah penting, tapi gara-gara ini tikus bajingan (Kaname) itu pun muncul. Tidak di sangka dengan membiarkan orang itu (Squala) hidup, masalah besar pun bermunculan. Jika kali ini aku melewatkannya lagi, maka kemungkinan besar tikus lainnya akan bermunculan lagi.
Lucia mulai kebingungan.
Lucia : (Sepertinya aku harus cepat membunuh orang (Squala) itu supaya alurnya tidak semakin berubah aneh. Tapi dimana orang itu berada?)
Hisoka hanya tersenyum licik. Dia tidak mengindahkan perkataan Lucia, melainkan memberi satu pertanyaan.
Hisoka : Lalu bagaimana jika dia tidak ada di kota Yorknew?
Lucia : Benar juga, bisa saja dia bersama dengan Kurapika. Hisoka, kau tahu di mana Kurapika berada saat ini?
Hisoka : Entahlah.
Lucia : Ck. Dasar tidak berguna (bergumam tapi masih bisa di dengar)
Hisoka hanya menatap tajam Lucia. Namun Lucia mengabaikan tatapan mata itu. Setelah itu, Lucia dan Hisoka pun keluar dari dunia Greed Island.
-Bersambung-