Descargar la aplicación
8.27% My version, Lucia [Hunter x Hunter] / Chapter 12: 12 - Hawa Membunuhnya x Hisoka

Capítulo 12: 12 - Hawa Membunuhnya x Hisoka

Sisa peserta ujian yang berhasil melewati terowongan panjang yang gelap itu adalah 368 orang. Sekarang para peserta ujian sudah memasuki rawa Numere yang dikenal sebagai tanah tak terjamah yang berisi makhluk buas asing yang berbahaya. Para peserta ujian terus berlari mengikuti Satotz dari belakang dengan sangat hati-hati. Setelah kejadian itu, suasana menjadi lebih tegang dan mencengkram.

Leorio : Cih! Maraton lagi

Kurapika : Dan kali ini kita berlari di atas tanah basah. Berlari di atas tanah basah, membutuhkan lebih banyak tenaga.

Kurapika berlari di samping Leorio, dan tidak jauh dari Lucia, Killua dan Gon. Kurapika yang melihat Lucia, tiba-tiba teringat kejadian tadi. Lucia tersenyum karena menyadari Kurapika sedang melihatnya.

Lucia : Sepertinya ada yang ingin kau tanyakan kepadaku, Kurapika-san?

Kurapika : Benar. Manusia kera tadi, bagaimana kau bisa mengetahuinya?

Lucia : Itu mudah saja (tersenyum)

Leorio yang mendengar jawaban Lucia itu merasa tidak senang.

Leorio : Oi, bocah apa maksudmu?

Kurapika menahan Leorio supaya tidak terjadi pertengkaran.

Kurapika : Apa kau mau memberitahuku?

Gon : Itu pasti karena Lucia membaca pikiran manusia kera itu, benar kan? (menyeringai)

Leorio : Eh?! (kaget)

Kurapika : Begitu, ya. Jadi kau punya kekuatan yang bisa membaca pikiran orang lain. Pantas saja kau bisa mengetahui kalau manusia kera itu sedang menyamar menjadi penguji yang palsu.

Lucia hanya mengangguk lalu tersenyum.

Kurapika : (Ternyata namanya Lucia dan dia mirip sekali dengan Killua. Apa mereka--)

Lucia : Kami tidak kembar, aku lebih muda setahun dari oniichan, dan benar namaku Lucia, Kurapika-san. Salam kenal ya (tersenyum)

Kurapika : . . . .

Killua : Pfft.. Hahaha (tertawa) Luci, berhenti membaca pikiran orang lain. Kau menakuti dan mengagetkannya.

Lucia : Eh? Benarkah? Maaf...

Kurapika : Ah, tidak apa-apa.

Leorio : Aku juga harus berhati-hati. Jangan sampai kau membaca pikiranku.

Gon dan Killua tertawa. Kurapika hanya tersenyum.

Lucia : Itu mustahil paman, aku bisa membacanya meskipun kau berhati-hati (menyeringai)

Leorio : Tunggu! Kenapa kau memanggilku dengan sebutan paman tapi malah memanggil Kurapika dengan sebutan "san" ?! (protes) Apa aku setua itu, hah?!

Lucia : Baiklah, Leorio-san (tersenyum)

Leorio : *berdeham* Baiklah, panggil paman saja juga tidak apa-apa (tersipu malu)

Lucia, Kurapika, Gon dan Killua tertawa. Setelah itu, mereka kembali berlari dengan serius dalam keadaan diam dan mengikuti peserta ujian lainnya.

*********************************

Tiba-tiba Lucia merasakan seseorang menatapnya dengan dingin seperti mau membunuhnya dari arah belakang, dia menoleh ke belakang dan melihat siapa. Ternyata tatapan itu datang dari Illumi yang berlari tidak jauh darinya di belakang.

Lucia mengabainya, akan tetapi tatapan itu semakin menusuk sehingga Lucia terpaksa menggunakan telepati untuk berkomunikasi dengan Illumi.

Lucia : "Aniki, berhenti menatapku dengan tatapan yang menjijikkan seperti itu!" (aniki = kakak laki-laki. Meskipun artinya sama dengan oniichan tapi sebutan "aniki" lebih kasar dan biasanya digunakan untuk para yakuza)

Illumi hanya tersenyum licik.

Lucia : Ck!! (berdecak lidah)

Killua : Luci, ada apa?

Lucia : Ah, tidak ada apa-apa (tersenyum)

Illumi : "Luci, tidak kusangka kau bisa berada disini."

Lucia : "Itu bukan urusanmu!"

Illumi : "Apa ayah menyuruhmu untuk mengikuti Killua?"

Lucia : "Benar! Dan jangan pernah merusak rencanaku, mengerti? Dan kau sendiri kenapa bisa berada disini, aniki?"

Illumi : "Kau anak yang pintar, tanpa aku bilang pun, kau pasti tahu, kan."

Lucia : (Ya, tentu saja aku tahu, karena di cerita aslinya Illumi memang mengikuti Killua, itu mungkin karena dia pedolfil dan Illumi membutuhkan kartu Hunter untuk pekerjaannya di masa depan)

Lucia : "Aniki, aku tahu kau mengikuti Killua dan membutuhkan kartu Hunter"

Illumi : "Kau sungguh luar biasa, Luci" (tersenyum licik)

Lucia : "Pokoknya jangan pernah menghalangi dan merusak rencanaku ya! Aku sudah memperingatimu ya, mengerti?!"

Illumi : "Kau selalu galak, Luci" (tersenyum licik)

Lucia menoleh ke arah belakang lalu berkata sesuatu.

Lucia : "Dan berhenti tersenyum licik yang menjijikkan seperti itu, aku bisa merasakannya!"

Illumi : "Ya, ya"

Hubungan Lucia dan Illumi bisa dibilang cukup rumit karena siapa pun tidak akan bisa tahu bahkan mereka sendiri tidak bisa saling menebak satu sama lain, akan tetapi hubungan mereka cukup dekat dan juga baik.

Meskipun, Illumi sangat terobsesi dengan Killua, juga menginginkan Killua menjadi salah satu boneka atau mainannya dan Killua sangat membenci Illumi. Akan tetapi, berbeda dengan Lucia. Lucia tidak membenci maupun menyukai Illumi, dan Lucia bisa merasakan bahwa Illumi sangat menyukainya (meskipun Illumi tidak pernah menunjukkannya ataupun mengakuinya), sehingga membuat Lucia bisa mempercayai Illumi karena dia sangat tahu dan mengenal baik kakaknya itu.

Walaupun Illumi terkenal sangat kejam, dingin, dan seenaknya tapi dia bukanlah seorang yang suka membuat suatu kecurangan ataupun melanggar sebuah janji yang sudah disepakati.

Lucia kembali melihat ke arah depan. Hisoka yang berlari di samping Illumi tertawa karena melihat raut wajah Illumi telah berubah. Meskipun dia tidak tahu apa yang mereka bicarakan lewat telepati tapi dia bisa menebaknya.

Hisoka : Ah~ Adik perempuanmu yang menggemaskan itu sungguh hebat bisa membuatmu sampai seperti ini.

Illumi tidak terprovokasi dengan ucapan Hisoka dan mengabaikan Hisoka.

********************************

Satotz : Mengerti, kan? Pastikan kalian semua tetap berada dekat di belakang saya.

Peserta ujian yang ada dibarisan terdepan saat mendengar Satotz yang tiba-tiba memberikan sebuah peringatan membuat mereka semakin berhati-hati dan fokus.

Tiba-tiba kabut mulai menebal kembali dan secara perlahan-lahan mulai menutupi jalan dan pandangan mereka.

Kurapika : Kabutnya mulai menebal.

Melihat kabut yang semakin menebal, sekelompok yang tidak menyukai Hisoka mulai merencanakan sesuatu.

Peserta 1 : Baiklah... Inilah kesempatan kita.

Peserta 2 : Ya.

Peserta 3 : Kita gunakan kesempatan dalam kabut ini untuk menyingkirkan dia!

Peserta 1, 2, 4, 5, dan 6 : Ya.

Hisoka : Ah~ Sepertinya ada beberapa lalat dibelakang (tersenyum licik) *merasa senang*

Illumi : Kalau begitu, aku akan kedepan duluan. Selamat bersenang-senang.

Illumi menambah kecepatannya untuk maju ke depan dan meninggalkan Hisoka sendirian di belakang bersama dengan sekelompok itu.

Lucia dan Killua saling melirik dan menyadari ada sesuatu yang ganjil akan segera terjadi, mereka bisa menebak sesuaru yang ganjil itu adalah hawa membunuhnya Hisoka yang tiba-tiba berubah menjadi sangat kuat yang berada di belakang mereka. Dan karena tidak mau berurusan atau pun terlibat, Killua dan Lucia bermaksud untuk menambahkan kecepatan untuk maju lebih ke depan.

Killua : Gon...

Gon : Eh? (menoleh ke arah Killua)

Killua : Ayo maju lebih cepat.

Gon : Ya. Tapi kenapa?

Lucia : Sebentar lagi akan terjadi sesuatu di belakang sana.

Gon : Begitu, ya. Lagian kita juga tidak boleh kehilangan jejak dari Satotz.

Killua : Aku lebih memikirkan untuk menambah jarak antara kita dan Hisoka. Berada terlalu dekat dengannya sangatlah berbahaya. Aku bisa merasakan baunya.

Gon : Bau? (mengendus-endus) Hmm... Aku tidak berpikir kalau dia itu bau.

Lucia : Pfftt.. Gon kau terlalu polos.

Gon : Eh?

Lucia : Maksud oniichan, tercium bau membunuhnya Hisoka. Apa kau tidak merasakan hawa membunuhnya yang tiba-tiba berubah menjadi sangat kuat itu?

Gon : Eh? Benarkah? (polos)

Gon menoleh ke belakang lalu sedikit berteriak memanggil Leorio dan Kurapika supaya bisa didengar oleh Leorio dan Kurapika.

Gon : Leorio! Kurapika! Killua dan Lucia bilang kita harus bergerak lebih cepat ke depan lagi!

Killua : (tersentak) Oi, kau tidak merasakan ketegangan dari orang-orang di sekitar kita?

Gon : Eh?

Lucia : Pfft. Hahaha... Kau sungguh luar biasa, Gon! (tertawa)

Killua : Luci, kau juga berhenti tertawa, semua menjadi melihat ke arah kita, kan!

Lucia : Pfft.. Maaf, habisnya Gon lucu sekali. Hahaha...

Killua : Mattaku! (Dasar kau ini!)

Terdengar Leorio menjawabnya dari belakang dengan suara keras.

Leorio : Aho!! (Bodoh!!) Jika aku masih punya tenaga, aku pasti sudah di sana!

Kurapika : Jangan khawatirkan kami, kalian duluan saja!

Gon : Eeehh?

Killua dan Lucia : Ayo cepat, Gon!

Lucia dan killua menambahkan kecepatan mereka dan berlari lebih cepat ke depan.

Gon : Ah, tunggu!

Gon mengejar Lucia dan killua dari belakang.

-Bersambung-


Load failed, please RETRY

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C12
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión