Descargar la aplicación
44.44% GURUKU ADALAH CALON ISTRIKU / Chapter 4: kencan dihari minggu

Capítulo 4: kencan dihari minggu

Hari minggu yang cerah dengan masuknya angin pagi yang datang dari luar jendela, mataku terbangun dengan kondisi tubuh yang menyegarkan. Kekasihku ibu Putri sudah bangun lebih awal untuk menyiapkan makanan, ibu Putri membuka kamarku untuk membangunkanku tapi aku sudah terbangun dari tadi. Wajah kecewa keluar darinya karena terlambat untuk membangunkaku tapi aku tersenyum kepadanya dan bilang kepadanya bahwa seterusnya tolong untuk bangunkaku lebih awal, kecewa kembali menjadi senyuman dan wajahnya kembali ceria lalu berkata bahwa sarapannya sudah siap.

Aku turun untuk sarapan bersama lainnya dan dia dengan memakai pakaian seperti istri muda menggandeng tanganku saat turun dari tangga, seperti pasangan suami istri yang sangat mesra kami ke ruang makan tapi tatapan dari adik dan kakakku menunjukan kekesalan keluar dari mukanya. Kami sarapan bersama dan saat sedang sarapan ibuku memintaku untuk keluar mengajak ibu Putri keluar karena sekarang hari minggu, maksud dari ibuku adalah dia menyuruhku untuk kencan bersamanya. Tapi bagaimana kalau nanti ketahuan oleh siswa sekolah yang sama denganku atau mungkin guru yang sama dengan sekolahku, ibuku mengatakan bahwa dia akan mengubah penampilan ibu Putri agar tidak dikenali orang. Aku tidak bisa mempercayainya begitu saja tapi mungkin itu bisa juga berhasil.

Tigapuluh menit aku menunggu dan setelah ibuku sudah mendandaninya ternyata apa yang dia ucapkan benar, ibu putri terlihat berbeda dari biasanya dan wajahnya yang menggunakan kacamata dan berpakaian seperti anak delapanbelas tahunan ini membuatku merasa malu untuk menatapnya. Dia meminta pendapat dariku atas perubahannya tapi wajahku yang tidak bisa menahan rasa malu akan keimutannya hanya menjawab bahwa itu sangat cocok untukmu, dia merasa senang dan kami keluar untuk menghabiskan waktu dihari minggu ini bersama.

Aku bersamanya berkencan dengan bergandengan tangan layaknya pasangan pada umumnya, kami mengunjungi setiap toko dan kios bersama. Lalu kami mengunjungi salah satu toko baju dan dia menyuruhku untuk memilihkan satu baju yang cocok dengannya, aku tidak pernah memilih baju untuk wanita dan disamping itu kami selalu ditatapi oleh pengunjung lain dan yang aku dengar kata-kata dari mereka adalah "lihat pasangan itu sangat romantis" aku merasa malu karena itu dan hanya memilih baju sembarangan. Aku mengambil satu baju tanpa melihat terlebih dahulu dan menyuruhnya untuk memakainya saja, dia masuk keruang ganti dan memakainya. Tiga menit aku menunggu dan dia menyuruhku untuk masuk agar aku dia bisa menunjukan baju yang sedang dia pakai, tapi menurutku dia bisa keluar agar aku bisa melihatnya denan mudah dan tanpa perlu ikut masik ke ruang ganti namun dia masih menyuruhku untuk masuk saja.

Aku masuk keruang ganti dengannya dan apa yang aku lihat itu mengejutkan, ibu Putri memakai pakaian yang serba minim dengan baju yang panjangnya hanya sampai perutnya dan juga celana yang sangatlah pendek. Baju itu menunjukan semua lekuk tubuhnya dan dia terlihat seperti anak jaman kekinian yang sangat seksi, lalu dia berkata bahwa

"Jika kamu menginginkan pakaian seperti ini aku tidak bisa menunjukan kepada orang lain selain kamu"

Aku merasa malu untuk itu dan menyurhnya untuk membeli yang lain tapi dia masih menginginkan ini karena itu pakaian pertama yang aku belikan, tapi aku tidak bisa melihat hal itu dan kembali memilihkan baju lain untuknya. Lalu akhirnya kami membeli dua baju untuknya dan entah kenapa dia masih ingin membeli baju yang aku beli.

Setelah berkeliling kami memutuskan untuk makan di salah satu tempat makan disana dan makan bersama, tapi hal yang mengejutkan terjadi. Pelayan toko tersebut adalah teman sekelasku REINA SARI yaitu ketua kelas di kelasku, dia bekerja membantu usaha milik ibunya dan aku tidak sengaja bertemu dengannya saat kami sedang makan. Reina menatapku dan aku gugup karena kejadian ini bisa dia sebarkan di kelas, aku menyapanya dan dia Reina juga ikut menyapaku dengan muka yang tanpa ekspresi. Lalu dia bilang kepadaku tentang apa pesananku dan aku berpikir bahwa Reina tidak mengetahui bahwa itu Ibu Putri yang sedang berkencan denganku, aku merasa lega karena hal itu dan memesan makanan yang akan aku pesan. Setelah aku makan dan kembali pulang ibu Putri menanyakan hal yang aku sedang pikirkan

"Apakah ini akan baik-baik saja sayang"

"Ya semoga saja"

Hari minggu kami tutup dengan berjalan pada sore hari yang diterangi matahari sore, berjalan berdua di jalan yang sepi kami bergandengan tangan dan dia merasa senang akan hal itu.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C4
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión