Descargar la aplicación
46.55% Luffy The OverPower Pirate (Indonesia) / Chapter 27: Chapter 24 Mr. 2 Bon Clay

Capítulo 27: Chapter 24 Mr. 2 Bon Clay

Suara suatu barang di banting.

"KENAPA KAU SIALAN!" seseorang berteriak dari ruangan tidur pria. Para kru berada di deck, kecuali Sanji, yang sedang memasak dan Luffy yang berada di ruang tidur Pria, dan Chopper yang pergi untuk memanggilnya.

Chopper berlari keluar ruangan tidur pria sambil menangis. Vivi, Usopp dan Nami yang ada di dek melihat ini. (Zoro sedang bertugas jaga di atas tiang penjaga.)

"Apa yang terjadi, Chopper?" Usopp bertanya pada rusa itu ketika dia berlari ke arahnya dan bersembunyi di balik kakinya. Nami dan Vivi juga menatapnya terkejut. Zoro juga memperhatikan ini dari atas kapal dan menyaksikan ini.

"L-Luffy." Chopper tergagap. "A-Aku pergi membangunkannya untuk bermain dengan kita ..."

Dia cegukan.

"... lalu dia melempar batu itu ke arahku dan berteriak." Chopper bilang. "Aku pikir Luffy baik. * Hik *"

Mata Usopp membelalak menyadari sesuatu.

-----------------

Flashback:

"BISAKAH KAU DIAM! ... Aku tidak tidur dalam dua hari dan sekarang aku harus mendengarkan omong kosong ini! ... Diam saja dan kembali ke kapalmu, Don Kling atau apa pun namamu brengsek ... "

'... jadi siapa yang kau ganggu? ... „

"... Aku sedang tidak mood untuk ini ..."

"... PERGI KAU, BRENGSEK! ... „

„... SEDANG APA KAU PARA BRENGSEK MASIH DI SINI ?! ... „

„... LAKUKAN PEKERJAAN MU, BRENGSEK! ... „

----------------

"Luffy-san melakukan apa ?!" "Luffy berteriak padamu?" Vivi dan Nami keduanya bertanya pada saat bersamaan.

'Itu benar, mereka tidak ada di sana.' Usopp berpikir. 'Mereka tidak tahu tentang itu.'

Usopp melakukan pose 'Kapten Usopp'.

"Yosh, Kapten Usopp sekarang akan memberitahumu apa yang terjadi!" dia mengumumkan. Nami tepok jidat melihat pose Usopp, tapi Vivi dan Chopper menatapnya penuh harap. Usopp kemudian duduk di deck kapal.

"Luffy mungkin mengalami mimpi buruk lagi dan tidak bisa tidur, jadi dia dalam suasana hati yang sangat buruk hari ini." Usopp memberi tahu mereka.

"Benarkah? Luffy punya mimpi buruk?" Chopper bertanya.

"Luffy-san punya mimpi buruk?" Vivi bertanya dengan ekspresi bingung. "Tapi dia sangat kuat? Apa yang bisa membuatnya bermimpi buruk?" Sungguh, itu mengejutkan pikiran semua orang, bagaimana orang yang begitu kuat dapat terjaga di malam hari hanya karena mimpi buruk. Semua orang mengangguk pada kata-katanya.

"Aku tidak yakin. Dia biasanya bergumam dalam tidurnya tentang daging ..." Usopp menjawab. "Tapi dia sering meronta-ronta, menggumamkan nama seseorang."

"Nama apa?" Nami bertanya.

"Ace, Sabo," Usopp memulai. "Tapi juga nama kita. Kadang-kadang Robin dan seseorang bernama Iva-chan. Dan beberapa lainnya."

Chopper mengangguk dan menghapus air matanya.

"Aku mendengarnya berkata Jimbei beberapa kali." Chopper memberi tahu mereka.

"Siapa Iva-chan, Robin dan Jimbei?" Nami bertanya dengan bingung. Tidak ada yang tahu. Zoro di atas, yang mendengarkan mereka juga mengerutkan alisnya, mencoba mengingat sesuatu, tetapi tidak mendapatkan apa-apa. Lalu semua orang mendengar suara seseorang berjalan memakai sandal. Luffy keluar dari ruang tidur Pria dan melangkah ke dapur, benar-benar mengabaikan krunya.

Sesuai dengan kata-kata Usopp, Luffy sepertinya dia tidak tidur sama sekali tadi malam. Dia memiliki kantung hitam di bawah matanya dan ekspresi kesal di wajahnya.

Dia berjalan ke pintu dapur.

"Sanji, makanan!" Luffy menuntut, tetapi tidak dengan nada ceria seperti biasanya. Sanji membuka mulutnya untuk memarahinya, tetapi kemudian dia memperhatikan ekspresinya.

'Sial, jangan lagi.' Sanji pikir dan tersentak.

"B-baik, Luffy." dia menjawab dengan nada gugup. Sanji kemudian memberinya sepiring makanan ringan dari kulkas. 'Makanlah itu. Tetapi kau harus menunggu sampai aku selesai memasak. '

Luffy mengangguk dan berjalan pergi sambil makan makanan ringan itu.

Semua orang di deck, kecuali Chopper dan Usopp, memiliki ekspresi terkejut di wajah mereka.

"Hei, mengapa semua orang sangat terkejut?" Chopper bertanya. Usopp menatapnya.

"A-Apa Sanji-kun baru saja memberikan camilan pada Luffy sebelum makan siang?" Nami bertanya dengan tak percaya.

"Aku juga tidak tahu" Vivi mengkonfirmasi. "Sanji biasanya menendangnya ke tiang atau berteriak padanya."

Zoro berkeringat. 'Koki sialan itu seperti dia takut pada Luffy.'

Semua orang menoleh ke Usopp, karena dia tahu paling banyak tentang ini.

"Apa yang terjadi, Usopp-san?" Vivi akhirnya bertanya.

"Yosh, Kapten Usopp sekarang akan-" dia memulai.

"Bisakah kau menjawab pertanyaan sialan itu, Usopp!" Nami menyela dengan kedutan di matanya.

Usopp menghela nafas.

"Baik." dia menjawab. "Ketika suasana hati Luffy sangat buruk, dia sering berteriak sepanjang hari, bahkan pada kita. Dan dia pada dasarnya marah pada apa pun yang kita katakan atau lakukan yang membuatnya kesal. Jujur, dia menakutkan ketika tidak tidur!"

"Ini pernah terjadi sebelumnya?" Nami bertanya bingung. Usopp mengangguk.

"Di Baratie, hari ketika Don Krieg datang." Usopp memberitahunya. "Intinya, cobalah untuk tidak membuatnya kesal. akan menakutkan jika kalian melakukannya."

Semua orang menelan ludah.

----------

Beberapa menit kemudian …

-----------

Semua orang berkumpul di ruang makan. Luffy, secara mengejutkan, bukan orang pertama yang berada di sana, namun dia tetap datang setelah para wanita. Namun Sanji, karena suasana hati Luffy yang tidak baik, membuat pengecualian kali ini dan membiarkan semua orang makan dengan segera.

Waktu makan kali ini agak canggung, karena semua orang terus menatap Luffy dan mereka tidak banyak bicara, karena tidak ingin membuatnya kesal. Mereka bahkan tidak mencegahnya mencuri makanan mereka. Dia tampaknya tidak peduli dengan kecanggungan ini dan terus makan. Kemudian, di tengah makan ...

"Guys, aku ingin berbicara dengan kalian tentang sesuatu." Luffy mengumumkan. Semua orang mengangkat kepala mereka dan menatapnya.

"Aku punya firasat bahwa kita akan segera bertemu dengan salah satu atau kedua kakakku." Luffy melanjutkan. Semua orang memandangnya dengan heran. "Kurasa semua orang di sini tahu siapa mereka, kan?"

Semua orang mengangguk. (Usopp, Vivi dan Sanji memberi tahu Zoro, Chopper, dan Nami di perjalanan. Untuk beberapa alasan Zoro masih belum memberi tahu siapa identitas kakek Luffy, tetapi Luffy tidak keberatan dengan itu.)

"Ada yang ingin kuminta dari kalian." Luffy melanjutkan. "Ace dan Sabo tidak tahu kalau aku lebih kuat dari mereka dan aku ingin merahasiakannya untuk saat ini."

"Tapi kenapa?" Usopp bertanya. Luffy menghela nafas.

"Aku belum bisa memberitahumu. Tapi tolong berjanjilah: bahkan jika mereka mengatakan aku lemah, bahkan jika mereka membual tentang kekuatan mereka, jangan mengoreksi mereka." Luffy memberi tahu mereka. Semua orang memandangnya dengan aneh, tetapi kemudian mereka mengangguk.

"Aku tidak mengerti, tapi kami akan melakukan apa yang kau katakan, Kapten." Zoro menjawab untuk semua orang. Luffy mengangguk.

"Bagus. Satu hal lagi. Jangan menyebutkan haki sama sekali. Dan jika mereka bergabung dalam perjalanan kita untuk sementara, kalian akan menghentikan pelatihan Observasi haki kalian hanya pada saat itu." Luffy melanjutkan. "Lebih baik lagi agar kalian jangan berbicara tentang haki kepada siapa pun di luar kru ini."

"Memangnya kenapa, Luffy?" Nami bertanya. Trio yang lemah itu sebenarnya lega bahwa mereka tidak perlu latihan haki apabila salah satu saudara Luffy datang, tetapi itu masih aneh. Luffy menghela nafas lagi.

"Aku tidak bisa memberitahumu. Yang bisa aku katakan adalah bahwa suatu hari nanti, kalian akan mengerti."

Mengetahui mereka tidak akan mendapatkan hal lain dari Luffy mengenai topik itu, semua orang melanjutkan makan mereka.

Beberapa jam kemudian …

Karena persediaan makanan tinggal sedikit (Mereka sudah sangat dekat dengan Arabasta sekarang, tetapi tetap saja makanan itu menjadi masalah.), Mereka terpaksa memancing ikan untuk mengisi kulkas mereka sedikit. Chopper, Usopp dan Carue (entah bagaimana) adalah yang melakukannya.

Namun, itu tidak bekerja dengan baik (terutama karena mereka semua adalah idiot), jadi kemudian Usopp dan Luffy menggunakan Carue sebagai umpan untuk mencoba menangkap sesuatu yang besar, semoga saja mereka mendapat sea king (itulah yang dikatakan Usopp).

Kemudian kapal melewati semacam kabut aneh, salah satu dari banyak fenomena aneh di Grand-line. Tanpa diketahui, kapal lain juga melewati kabut itu, tetapi dari sisi yang berlawanan. Ketika mereka meninggalkan kabut, mereka menyadari seorang pria menempel di leher Carue. Mereka semua saling memandang dan berkedip beberapa kali.

'Bon-chan!' pikir Luffy. 'Aku merindukanmu!'

Menempel pada bebek itu adalah pria aneh dengan rambut hitam pendek dengan riasan wajah. Dia memiliki pakaian biru abad pertengahan, sepatu balet merah muda, serta mantel merah muda dengan dua hiasan angsa dalam bentuk nomor 2 di pundaknya.

"Astaga!" Mr 2 berteriak. "Kenapa aku menempel pada bebek ini, padahal aku baru bertemu dengannya?"

Oleh karena itu dia melepaskan bebek itu, tetapi karena dia tidak mengira dia sekarang berada di atas laut, ketika tercebur dia cukup kaget.

"BANTU AKU, KU MOHON! AKU SEORANG HAMMER!" Dia berteriak saat dia mulai tenggelam. Para straw hat tentu saja menyelamatkannya.

Dia duduk di deck kapal, pakaiannya benar-benar basah dan berterima kasih kepada mereka.

"Oh, kupikir semuanya sudah berakhir! tapi tidak! Swan, swan!" Ucap Bon Clay. "Tapi hidupku diselamatkan oleh bajak laut yang aku tidak tahu! Aku tidak akan melupakan kebaikan kalian."

Dia membungkuk kepada mereka. Lalu matanya melirik ke arah Vivi.

"Well, bukankah kau imut! Kau benar-benar tipeku!" dia mengatakan pada Vivi dan meniupkan ciuman dari telapak tangan. Vivi menggelengkan kepalanya. 'Pria yang aneh.'

'Bagaimana mungkin pakaian seperti itu cocok untuk pria?' Luffy berpikir sendiri ketika dia melihat Bon-chan. 'Tapi itu cocok untuknya.'

"Hei, kau tidak bisa berenang, kan? Apakah kau memiliki buah iblis?" Luffy bertanya dengan keras. Bon Clay hanya mengangguk.

"Kau benar sekali! Kurasa aku bisa menunjukkannya padamu, karena kalian menyelamatkanku!" Ucap Bon chan dan kemudian berdiri, menggerakkan tubuhnya dengan cara yang sangat feminin. "Karena aku tidak terburu-buru, jadi aku mungkin akan melakukan pertunjukan untuk kalian!"

"Bersiaplah untuk menyaksikan kemampuanku!" dia berteriak, tetapi kemudian dia memukul Luffy dengan telapak tangannya, melemparkannya ke belakang. Semua orang hampir panik, mengira dia sedang menyerang. Zoro mengambil pedangnya. Namun Mr 2 melambaikan tangannya di depan wajahnya untuk membantah perkiraan semua orang.

"Tunggu, Tunggu, Yo!" dia berteriak dan semua orang bisa mendengar bahwa suaranya telah berubah. Ketika Mr. 2 memindahkan tangannya, semua orang menatap dengan kaget. Dia tampak persis seperti Luffy.

"BERHENTI MAIN-MAIN!" Mr. 2 berteriak dengan suara Luffy. "Kalian kaget, kalian kaget, kalian kaget! Jahahahaha!"

"Ketika aku menyentuh diriku dengan tangan kiriku ..." katanya dan melakukan itu. "Lihat, aku kembali normal! Itulah kemampuan yang kudapat dengan Mane Mane no mi!"

Luffy kemudian berdiri dan topinya menutupi wajahnya. Semua kru gugup, karena tahu suasana hati Luffy seperti apa sejak pagi.

"KEREN!" Teriak Luffy berseri-seri dan semua orang melepaskan napas yang secara tidak sadar mereka tahan. Mr. 2, yang tidak menyadari reaksi kru Luffy, terus menyentuh wajah semua orang sementara mereka kembali menganga pada kemampuannya.

"Well, sebenarnya aku tidak butuh memukul seseorang!" Mr. 2 mengumumkan.

"Hai! Lihat aku!" katanya dan menyentuh wajahnya dengan tangan kanannya, berubah menjadi Usopp.

"Jika aku menyentuh wajahku ..." dia berubah menjadi Zoro.

"Dengan tangan kananku ..." dia berubah menjadi Chopper.

"Aku bisa meniru siapa pun! Persis seperti ini!" katanya dan berubah menjadi Nami.

"Bahkan tubuh ku!" dia memberi tahu mereka dan membuka kancing kemejanya. Usopp, Chopper, dan Luffy semua memandangi barang ... ehm ... Nami, tapi segera pukulan Nami menjatuhkan Mr 2 ke lantai.

"HENTIKAN ITU!" Nami berteriak padanya dengan marah.

Setetes darah keluar dari hidung Luffy. 'Sial.'

"KEREEENN!" dia berteriak dengan bintang di matanya.

"Well, aku minta maaf untuk mengatakan bahwa aku tidak bisa menunjukkan kepadamu lagi kemampuanku!" Bon Clay memberi tahu mereka ketika dia duduk lagi. Mereka tentu saja meyakinkannya sebaliknya, jadi dia menunjukkan kepada mereka beberapa wajah yang berhasil dia 'simpan'. Di antara mereka ada beberapa yang sangat aneh, tetapi juga wajah ayah Vivi, yang mengejutkan dan membuat ngeri sang putri. Keempat orang itu langsung menjadi teman akrab dan menari-nari di geladak. Kemudian kapal Mr 2 tiba untuk membawanya kembali.

"Oh. Waktuku untuk pergi telah tiba. Sungguh tragis!" Mr. 2 mengumumkan. Mereka memohon padanya untuk tidak pergi, tetapi tidak berhasil.

"Jangan bersedih! Perjalanan dan perpisahan selalu berjalan beriringan. Tapi ingat ini: Persahabatan sejati, berapa lama kita saling kenal tidak berarti apa-apa! Jangan menangis untukku!" dia memberi tahu mereka. Mereka melambaikan tangan padanya dan dia melompat ke kapalnya.

"Sekarang, ayo kita pergi, anak-anak!" Mr. 2 mengumumkan kepada krunya.

"BAIK, MISTER 2 BON-CLAY-SAMA!" krunya menjawab.

"APAAAAAA ?!"

--------------------------

yup, buat kalian yang masih bingung dengan sikap luffy. jawabannya adalah karena, di kehidupan sebelumnya Luffy trauma dengan kematian nakamanya, dan sekarang karena dia mendapat kesempatan untuk kembali ke masa lalu dan 'bergabung' dengan dirinya di umur 7 tahun, ingatan dan traumanya masih membekas di kehidupannya yang sekarang. dan ingatan itu sering muncul di mimpi Luffy, sehingga untuk menghindari bermimpi buruk Luffy memilih untuk tidak tidur.

Dan karena kurang tidur itulah mood Luffy menjadi buruk dan suka marah.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C27
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión