"Hope…"
Ada sebuah suara, namun suara itu tidak datang dari Kace muda yang ada di depannya. Versi muda Kace itu masih tetap menangis dalam diam sambil mengatup kedua bibirnya membentuk sebuah garis tipis.
"Hope?"
Itu dia, suara itu kembali muncul lagi. Kali ini suara itu terdengar lebih dekat dan ketika seseorang mengguncangkan pundaknya, Hope menolehkan kepalanya untuk melihat ke arah belakanya.
"Hope, bangun."
Wajah Ian muncul di jarak pandangannya. Hope mengerutkan kening. Ian juga berada di dalam mimpinya? Namun, ketika Hope membalikkan kepalanya lagi untuk melihat sosok Kace dalam versi mudanya, satu-satunya yang bisa dia lihat hanyalah monster itu, yang masih berbaring disebelahnya.
"Apa yang terjadi?" Rintih Hope, merasa sedikit kesal karena mimpinya sudah diganggu.