Padahal dia adalah adikku, anak mami dari pria lain, dia… merebut kasih sayang mami dariku. Tapi… saat dia memelukku dengan erat, melihat matanya yang berbinar itu serta senyumannya kepadaku… aku malah tidak memiliki pemikiran untuk mendorongnya sama sekali… Gumam Lu Qilin dalam benaknya.
"Lepaskan aku dulu," kata Lu Qilin dengan suara muram dan alis yang berkerut. Bagaimanapun juga 'perebutan posisi' tidak bisa aku lupakan, batinnya lagi.
"Kakak…" Yue Tiantian terlihat seperti sudah diperlakukan dengan tidak adil. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Lu Qilin. Dagunya yang berisi itu bersandar di perut Lu Qilin yang empuk. "Apa perkataanku membuat kakak tidak senang? Tapi Dudu hanya ingin menghibur kakak saja…"