Julian menyugar rambutnya yang sudah acak-acakan untuk kesekian kalinya, mengetahui fakta bahwa Gina mengalami pendarahan membuatnya nyaris kehilangan kesadaran kalau saja tidak ada Charlie yang langsung menopang tubuhnya.
"Apa perlu saya menghubungi dokter Peter, Tuan?" tanya Charlie pelan, melihat Julian beberapa kali memijat dada sebelah kirinya membuat Charlie khawatir.
Julian menggeleng. "Aku baik-baik saja, kau tidak perlu memanggil dokter Peter."
"Tapi anda…"
"Aku benar-benar ayah yang sangat buruk, Charlie. Berkali-kali aku hampir mencelakai Gina," ucap Julian serak. "Dan kalo ini aku nyaris membunuh seorang bayi kecil yang masih suci, seorang bayi yang tidak tahu apa-apa. Aku benar-benar brengsek."
Charlie menghela nafas panjang, hal yang dia takutkan akhirnya terucap di bibir Julian.
"Cucuku, aku hampir membunuhnya, Charlie…" Julian tidak mampu menyelesaikan ucapannya, dadanya terlalu sesak.