Massimo melempar jas yang membalut tubuhnya ke sofa secara sembarangan setelah memastikan Gina duduk dengan baik diatas ranjang, setelah itu dia langsung berlutut di depan Gina dan menyentuh kaki kirinya dengan hati-hati.
"Apa perlu aku memanggil dokter?" tanya Massimo khawatir.
Gina menggeleng. "Tidak usah."
Massimo mengangkat wajahnya ke atas. " Bukankah tadi kau mengatakan kakimu sakit?"
"Memang, tapi sekarang sudah baik-baik saja."
Massimo mendengus, kesal, merasa dipermainkan. Dengan penuh emosi Massimo bangun dari lantai dan mendorong Gina kebelakang hingga Gina terjatuh di ranjang. "Kau ingin melihatku marah rupanya."
Gina mengedipkan kedua matanya menatap Massimo yang sedang mencengkram lehernya, meski cengkraman Massimo tidak begitu kuat namun perlahan air mata Gina menetes membasahi pelipisnya.
"Kau pikir dengan menangis aku akan iba padamu, huh?"