"Aku benar-benar merasa yakin Tuan Jonathan!! anda benar-benar telah memanfaatkan kebaikanku!" ucap Nadia dengan wajah merah merasa kesal pada dirinya sendiri karena selalu larut dalam ciuman Jonathan.
"Baiklah aku tidak ingin berdebat denganmu. Kita lihat saja nanti, kamu tidak akan memberikan ciuman itu lagi atau masih tetap akan memberikannya." ucap Jonathan dengan sebuah senyuman, hatinya merasa bahagia karena selama ini Nadia tidak pernah menolak keinginannya.
Belum lagi Nadia membalas ucapan Jonathan, dua pelayan datang membawa makanan.
"Permisi... makanan sudah datang." ucap salah satu pelayan dengan ramah.
"Terima kasih, oh ya...apa aku bisa minta tolong pada anda berdua?" tanya Nadia dengan tersenyum.
"Ya Nona, anda mau minta tolong apa?" Tanya pelayan itu dengan tersenyum juga.
Jonathan menelan salivanya melihat Nadia dan Pelayan rumah makan saling melempar senyum.