Jonathan menatap kepergian Nadia dengan perasaan sedih, tidak tahu kedepannya seperti apa dengan pertunangannya bersama Nadia. Akan berakhir atau akan berlanjut pada pernikahan.
Dan seandainya menikah, apa yang Nadia harapkan dari seorang suami yang pasti tidak bisa memuaskannya juga tidak bisa memberikan keturunan.
Jonathan menghela nafas panjang, berusaha menenangkan hati dan perasaannya.
"Sepertinya keputusanku sudah sangat tepat untuk mengakhiri hidupku yang tidak berguna ini. Aku tidak mau menjadi beban keluargaku di sisa hidupku." ucap Jonathan sambil mengusap wajahnya dengan pikiran rumit.
"Tuan Jonathan, anda melamunkan apa? ayo kita kembali ke Gazebo." ucap Nadia melihat Jonathan melamun.
Jonathan sedikit terkejut tapi kemudian kembali bersikap seperti biasa.
"Bagaimana Nad, apa makanannya sudah selesai? aku sudah sangat lapar." ucap Jonathan sambil mengusap perutnya.