Descargar la aplicación
82.69% The Best Friend' s / Chapter 86: Sesuatu Yang Penting

Capítulo 86: Sesuatu Yang Penting

Deku membuka mata perlahan. Disambut dengan sorakan dari teman teman nya.

Srek.., Lida langsung memeluk deku dengan sangat erat.

"Selamat, selamat.., kau sembuh deku!!"

Deku hanya tersenyum tipis dan mengelus rambut Lida yang tampak seperti anak anak.

Todoroki mengarahkan tangannya dan sedikit tersenyum tipis. Todoroki tambah tampan ketika melakukan itu .

"Selamat ya,.. syukur lah kau sembuh"

Bakugo mengarahkan tangan ke arah deku, ditangannya terdapat sebuah kotak kecil.

Saat deku melihat, bakugo terlihat malu malu dan membalikkan wajahnya.

Deku hanya terdiam . Sikap bakugo sangat berbeda dari biasanya.

"Ambillah!!, cepatlah. Kau mau diam sampai kapan??"

Deku melepaskan pelukan Lida, kemudian mengambil kotak itu .

Lida mengelap air matanya dan tersenyum Menatapku bersama todoroki.

"Ini permintaan maaf ku, dan.., kau mau menikah denganku?"

Deg

Deg

Bagi disambar petir. Hati deku menari nari dengan gembira. Menikah,..,?

Deku memandangi kotak yang berisi sebuah cincin. Bakugo , apakah bakugo menyukainya?

Deku terdiam. Ia memandangi cincin itu , perasaan nya campur aduk. Antara senang dan sedih.

Senang karena perasaan nya akhirnya terbalas kan. Dan sedih karena ia sempat meragukan bakugo.

Deg

Deg

Hatinya penuh bunga bunga, setelah berita membahagiakan itu akhirnya penyakit nya sembuh.

Tidak lama sosok manis itu merasakan ada sesuatu yang panas dimatanya. Ia senang sekali, sangat senang.

Ingin rasanya ia menari nari tetapi sayang badannya harus istirahat beberapa hari.

Deku tidak tau harus bagaimana menanggapi. Ini terlalu luar biasa . Banyak sekali hal luar biasa yang dia alami.

Bagaimana ia menanggapi ini ya, seumur hidup ia tidak pernah sebahagia ini. Sangat bahagia saat di beri sesuatu oleh seseorang.

Apa ..aku boleh menangis.., apa aku boleh senang atas semua ini.

Tes

Tanpa diperintah air mata tiba tiba saja mengalir. Seketika Lida dan todoroki terkejut.

Lida merasa panik ia tidak pernah melihat deku menangis sebelumnya.

Tetapi deku hanya mengarahkan tangannya seolah baik baik saja.

_

_

_

Deku mengenggam erat hadiah bakugo. Ia sudah siap dengan jawabannya.

Sambil tersenyum ia memeluk bakugo . Sehingga sosok pemarah itu hanya terdiam.

"Terima kasih..,aku menerima nya, bakugo..."

Deg

Deg

Lida tersenyum lebar.., "Syukurlah ya bakugo", akhirnya perasaan deku terbalaskan.

"Be berisik. Diam saja lah!!" seru bakugo berusaha menahan rasa gembiranya.

Todoroki hanya tertawa kecil dengan nada mengejek.

"Syukurlah tuan stundere.."

"Diamlah!!, sudah sana pergi!!"

_

_

_

Deku duduk di atas kasurnya. Bakugo, todoroki dan Lida asyik makan siang disana. Mereka terlihat sangat lega karena kabar menggembirakan itu.

Deku memakan makanannya, kemudian mulai berpikir.

Deku masih belum mengerti tentang sahabat ataupun teman. Ia bahkan hampir saja melupakan mereka.

Apa..dia sudah melakukan hal yang salah, atau dia sama sekali tidak bisa bertindak sebagai sahabat yang baik selama ini.

Deku memandangi teman temannya, ada perasaan bersalah terselip. Mereka sangat bahagia dan mengkhawatirkan ku .

Mereka peduli pada dirinya sebagai sahabatnya. Sedangkan dirinya, malah pasrah dan menyerah akan penyakit ini.

Deku bertindak seolah ia selalu sendirian, padahal sebenarnya masih ada mereka.

Mungkin ini hanyalah keajaiban kalau ia bisa menebus dosanya selama ini.

"Apa deku?" tanya todoroki datar, dia memandang deku dengan heran .

"Iya kenapa?" seru Lida ketika melihat deku Hanya termenung.

"Sialan, Jangan banyak diam . Nanti kupukul loh!!" seru bakugo dengan nadanya seperti biasa.

Deku berbalik memandangi mereka, apa mereka bisa memaafkan ku ya.

_

_

"Maaf ya teman teman"

Mereka kaget dan heran mendengar kata yang keluar dari deku.

Sosok berambut hijau itu membiarkan mereka memandangi dirinya.

"Aku selama ini tidak bisa bertindak sebagai sahabat yang baik . Bahkan aku masih saja berada di dunia ku sendiri, aku merasa bersalah.."

Deku tidak lagi tersenyum, ia hanya menunduk dengan tatapan sayu hampir menangis.

"Tapi..aku akan berusaha.., aku akan berusaha agar bisa menjadi sahabat yang pantas bersama kalian"

_

_

Plak,..."Bodoh!!, kau sedang gak enak badan ya??"seru Bakugo menepuk wajah deku dengan pelan pada kedua pipinya.

Deku terdiam.

"Kau tidak perlu bersedih begitu. Kau..kau..kan..sudah menjadi.. sahabat kami.." seru bakugo susah payah.

Seketika ia langsung menepis dan segera mengumpat karena malu .

Lida hanya tersenyum ia memegang tangan deku dan mengenggam erat tangan nya.

"Kau sudah menjadi sahabat kami deku seperti kata bakugo, kau yang sudah mengumpulkan kami seperti ini!!"

"Aku..?"

"Iya , aku tidak pernah punya teman. Kau sahabat terbaikku, kau menerima diriku dalam kelompok mu!!"

"Itu.. todoroki..yang.."

Srek.., todoroki beranjak dari tempat duduknya mengarahkan wajah tampan nya pada deku.

"Bukan aku, tapi kau deku"

Deku terdiam . Dia melirik temannya satu persatu.

Apa..aku yang membuat kelompok seperti ini. Apa ..aku sudah menjadi sahabat yang baik.

Aku.. sudah memiliki sahabat sahabat yang luar biasa. Mereka sekarang ada bersamaku.

"Kami menjadi seperti ini karena kau,!!"

Deku terdiam sekali lagi. Mungkin aku telah melupakan sesuatu. Bukan aku terlalu sibuk mencari kekurangan diri sendiri.

Sekarang aku sudah menjadi sahabat mereka,... Sesuatu yang penting.

Mungkin tanpa sadar mereka mengisi lubang di hati ku. Lubang yang tanpa sadar sudah tertutup rapi.

Mereka kini adalah salah satu yang terpenting.., sahabat itu sama seperti keluarga.

Ibu.., perkenalkan ini sahabat ku.

""Bakugo, dia adalah orang yang sangat berharga. Memang dia anak yang sangat kasar tetapi ia juga sangat baik"'

""Todoroki, anaknya sangat dingin dan datar . Dan dia juga tokoh idola loh"'

""Dan Lida, dia anaknya sangat dewasa, tetapi aslinya manis kok""

_

_

_

Untuk pertama kalinya seorang yang tidak pernah tersenyum tulus selama hidupnya. Kini sedang mengembangkan senyum pertamanya.

Senyum karena telah menyadari sesuatu yang penting.

"Mereka sahabatku ibu.."

_

_

_

Semoga ibu memaafkan ku, aku sekarang sangat menikmati hidup ini bahkan tanpa ibu.

Bersama sahabat sahabat luar biasa ku!!


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C86
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión