Todoroki mengetuk pintu Lida dengan pelan.., Lida lagi lagi mengurung diri dikamar. Dia selalu terlihat murung saat bertemu dengannya.
Ah...aku sama sekali tidak tau kenapa dia menghindari ku . Bagaimana aku bisa bertemu dengannya?
_
_
_
Lida keluar rumah setelah sekian lama, ia lapar sekali. Tetapi ada sebuah tangan yang menarik nya.
Srek.., seketika wajah Lida ditutup dengan tangan yang sangat dingin.
Itu todoroki..
_
_
_
Todoroki memandangi Lida yang tampak manis di pelukan nya. Sebenarnya ia hanya ingin menangkap Lida agar tidak kabur darinya.
"Le..lepaskan todoroki"seru Lida kaku sekali. Ia gemetar saat mendapati todoroki ada di dekatnya.
Todoroki melepaskan Lida. Lida langsung lari dan bersembunyi di sebuah meja belajarnya.
"Uhuk.., Lida aku bisa melihat mu"seru todoroki datar. Astaga kenapa aku ini??
_
_
_
Lida tampak panik berusaha agar menghindari ku. Dia mengatakan bahwa dia tidak tau apa apa mengenai topi itu.
"A..aku tidak tau apa apa todoroki Kun, a ...aku ..tidak..bukan..anu..anu.., "
Hiks
Lida tiba tiba meneteskan air mata karena terlalu takut. Todoroki mengelus air mata itu dan mereka bertatapan.
_
_
_
_
"Ma ..maaf " seru Lida mengalihkan pandangan. Todoroki hanya mengangguk singkat.
Tidak bisa begini terus.., sebenernya todoroki tau hadiah topi ini untuknya.
Tetapi kenapa Lida menyembunyikan bahwa dia yang mengirim hadiah ini. Apa dia membenciku?
_
_
"A...ada apa todoroki" tanya Lida disaat melihat todoroki yang terus saja menatap dirinya.
Todoroki menyadari betapa manisnya Lida disaat malu. Todoroki meraih tangan Lida.
Dua meter lagi..
"Ma..maaf todoroki..aku..anu.., Ciuman..
jangan lagi...aku...ma..malu" tolak Lida berusaha keras menolak wajah todoroki dengan tangannya. Wajah Lida terlihat sangat manis saat begini.
Todoroki tidak menyahut dia malah menarik tangan Lida yang satu hingga mendekat ke wajahnya.
_
_
_
"Kau tampak manis Lida" seru suara super santai itu. Lida membuka matanya dengan ragu.
Dan terkejut ketika todoroki menatap nya dari dekat serta sebuah cermin yang memantulkan dirinya.
"Ta..tapi tadi?" sahut Lida tampak bingung. Todoroki mengerutkan dahi kemudian tersenyum tipis.
"Tadi apa hm.., kau kira aku mau mencium mu?" tanya todoroki mencoba menjahili Lida.
Lida tampak panik dan kebetulan itu menambah poin manis dari Lida..
Todoroki tanpa sadar menarik wajah Lida ke arahnya..
_
_
_
_
Cup
_
_
_
_
Deku tampak ragu saat ingin mengunjungi rumah bakugo setelah pertengkaran kemarin.
Tetapi deku tidak ingin bakugo lama lama mendiaminya. Entah kenapa deku merindukan disaat bakugo marah padanya.
Benar benar aneh..
_
_
_
Deku mendapati rumah bakugo kosong. Dan segera menuju kamar bakugo.
Krak..,
"Eh deku kau?" tanya bakugo heran ketika deku memasuki kamarnya.
Dia sama sekali tidak menyangka deku mau datang menemuinya..
Deku terlihat gusar dan keringat nya mulai membasahi. Bakugo menarik nafas akan susah jika dibiarkan seperti ini..
Bakugo mengunci kamar nya kemudian mengajak deku berbicara. Sejujurnya ia sudah tidak marah lagi pada deku. Tetapi karena gengsi ia harus terlihat marah pada deku.
Terutama apa apaan kado itu. Masa sih manusia lemah macam deku bisa menerima itu. Lagipula selama ini hanya aku yang ada disana.
Hadiah itu seharusnya dariku kan, ..eh Tunggu kenapa aku harus memberikan hadiah kepada si sialan itu.
Arkh!!
_
_
_
_
"Jadi ada apa kau kesini?, " kata bakugo berpura pura marah.
"Itu..bakugo maafkan aku" seru deku menunduk hormat.
"Hah??, Kau bodoh ya untuk apa meminta maaf??" gertak bakugo marah. Dia menatap seram pada deku.
Deku segara bergidik. Bakugo menatap nya dengan tatapan masih marah.
Dia tau bakugo akan marah, dia tidak tau kenapa bakugo bisa semarah itu.
_
_
"Ja jangan marah dulu. Ini untukmu" seru deku menyerahkan sebungkus coklat yang masih rapi .
Bakugo menerima dengan raut masih bingung. Kemudian mulai berteriak lagi.
"Untuk apa ini?. Karena aku marah marah jadi ini supaya aku gak marah gitu!?" seru bakugo tidak mau mengalah dan malah menyalahkan deku lagi.
Deku berkeringat dingin. Bakugo terlalu keras kepala. Bagaimana supaya ia bisa meredamkan kepala batu itu??
Tanpa sadar deku membuka bungkus coklat itu dan memasukkan makanan itu ke mulut bakugo.
"Ini permintaan maaf ku terima saja," seru ku tanpa sadar.
Bakugo terlihat terdiam dan mengunyah makanan itu. Deku segera tersadar dan memukul wajahnya.
Dia ngapain , bakugo pasti akan menghajarnya". deku segara mengambil bungkusan hadiah itu.
Bakugo tidak mau menerima nya kan.
Tetapi bakugo malah mengambil bungkusan hadiah itu. Dan mengalihkan pandangannya ..
"Jangan diambil. Sudah dikasih juga"
Bakugo tidak memukuliku, dia bahkan menerima pemberianku. Aku senang disaat bakugo sama sekali tidak menolakku.
Tanpa sadar aku tersenyum, dan bakugo menatapku dengan wajah bengong nya.
"Ngapain kau senyum senyum sialan!!"
"Ma ..maafkan aku!!"
_
_
_