Dasar pria sialan! Tanganku masih baik-baik saja! Sampai seratus tahun lagi juga tidak akan putus, batin Qu Tan'er. Kini dia hanya ingin mengobati lukanya dan tidak ingin meladeni Mo Liancheng. Kenapa pria itu harus mengganggu waktu pengobatan lukaku sih? Batinnya lagi.
Mo Liancheng menaikkan alisnya sedikit, namun tidak merasa marah sedikit pun. Dengan pelan dia berkata, "Kenapa begitu buru-buru ingin mengusirku? Kenapa kamu tidak menanyakan tujuan kedatanganku?"
"Aku tidak ingin tahu."
"Nyonya, Tuan datang mengantar obat untuk Anda," celetuk Yuhao dengan suara kecil. Dia melihat Mo Liancheng sejenak dan merasa lega karena tuannya tidak melototnya.
"Tumben kamu baik?" Qu Tan'er menyipitkan matanya dan mencurigai tujuan Mo Liancheng.
"Sejak kapan aku jahat kepada kamu?"
Qu Tan'er tiba-tiba tersedak ketika mendengar ucapan Mo Liancheng dan tidak bisa berkata apa-apa.