Mereka semua terkejut dengan penjelasan yang diberikan kepala desa, tak ada yang menyangka jika orang ini sangat teliti.
" kami minta waktu untuk diskusi! " kata izuna. Sebenarnya ia juga ingin membantu, tapi karena berkelompok maka harus diputuskan bersama.
" silahkan, kuharap anda sudah memberikan jawabannya esok hari!! " jawab kepala desa. Dia paham jika sebagai party, ia tak bisa mengambil keputusan sendiri, atau akan menjadi masalah.
Tapi tetap, kepala desa itu menaruh harapan besar kepada kelompok Izuna.
" oh ya, tentang maksud kedatangan kami... " Izuna hampir lupa dengan tujuannya datang ke kediaman kepala desa.
" ya... "
" kami mau minta izin mendirikan tenda di desa ini!! " kata Synd.
Kepala desa itu terkejut dengan permintaan kelompok Izuna itu, dikiranya akan sangat sulit, tapi ternyata amat sederhana.
" kalian tak perlu mendirikan tenda, lebih baik kalian menginap di rumahku ini!! " tentu ia tak bisa membiarkan seorang yang telah dimintai bantuan akan tidur diluar.
Akan sangat tak sopan bila membiarkannya, bahkan membuat mereka terkesan kejam.
Izuna, Synd dan Ken terkejut dengan tawaran kepala desa, ketiganya melihat satu sama lain dan mengangguk.
" terima kasih atas tawarannya!! " dengan hal itu, malam ini mereka menginap di rumah kepala desa.
Malam harinya mereka mendiskusikan hal ini. Setelah berdiskusi beberapa saat, akhirnya mereka mengambil keputusan...
---
Keesokan harinya saat sarapan dengan kepala desa, kami membicarakan hal kemarin dengannya.
" kami akan berusaha menjalankan dengan sebaiknya, tapi tak ada kepastian jika kami berhasil kali ini!! " kata Izuna.
Kepala desa itu sangat senang mendengar kaputusan mereka, bahkan sampai keluar air mata haru.
" terima kasih tuan, jika bukan karena anda sekalian mungkin diri ini sudah putus asa mencari jalan keluarnya!? " kepala desa itu terus-menerus mengucapkan rasa terima kasih nya pada Izuna, Synd maupun Ken.
" lebih baik simpan saja rasa terima kasih kalian, baru jika kami berhasil, kalian boleh merayakan hal ini!! " kata Synd yang sudah bosan dengan reaksi kepala desa ini yang sangat berlebihan.
" oh ya, aku akan menyuruh seseorang untuk membantu kalian jika kesusahan.." seseorang datang mendekat saat ia mengatakan hal itu. " ini putriku..."
Kami semua terkejut dengan kedatangannya, ternyata dia adalah anak kepala desa itu sendiri.
Yang berdiri disamping kepala desa adalah seorang gadis yang sebelumnya akan menjadi persembahkan untuk monster itu. Awalnya kami kira kalau dia adalah anak dari warga lain maupun budak yang telah dibeli, tapi ternyata...
" namaku Elis, kuharap diriku bisa membantu tuan sekalian!? " ucap gadis itu memperkenalkan dirinya.
" bukannya berbahaya jika kau ikut... " Izuna mulai menjelaskan situasinya.
Dia mengatakan jika kemungkinan musuh yang dimaksud adalah boss monyet level 50-60. Tentu ada kemungkinan jika dia atau bahkan mereka akan terbunuh dalam misi kali ini.
" tentu aku sudah memikirkannya. " kata gadis itu dengan tegas. " biarkan saya ikut dalam penaklukan kali ini!! "
Izuna menghela nafas sebentar, dan berkata. " baiklah, tapi kau harus menuruti perintahku!! "
Dia yakin jika gegabah maka gadis itu dapat meninggal dalam sekejap, apalagi kelihatannya gadis itu cukup ceroboh. Butuh pengawasan dan perintah langsung agar ia mengerti.
" baik! " jawabnya dengan lantang.
[ Elis, seorang archer priets berlevel 40 bergabung dengan kelompokmu. ]
Archer priets adalah job yang cukup baru di Celestial online, mereka yang memilih job ini akan dapat menguasai seni memanah dan juga sihir penyembuhan maupun dukungan.
Tapi tak akan sampai tahap maksimal, jadi tak banyak orang yang memilih job ini padahal sebenarnya ini job yang bagus. Seorang priets dapat melindungi dirinya sendiri, bukankah malah membuat pertarungan menjadi lebih mudah??
" tentu kami membutuhkan bantuanmu, jadi tolong ya" kata Synd sambil tersenyum pada gadis itu.
Ken yang melihat hal ini hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, ia baru tahu sifat Synd yang seperti itu. Sedangkan Izuna memijat kepalanya sebentar, dia seperti memikirkan sesuatu.
'Elis pastinya bukan pemain, sulit untuk menemukan orang berlevel 40 di desa kecil seperti ini!?' mungkin itu yang dipikirkan Izuna. Dia merasa harus menjauhkan Elis ataupun mengalihkan perhatian monster itu dari Elis saat pertempuran berlangsung.
" ya, mohon bantuannya " tapi ia sadar jika mereka membutuhkan penunjuk jalan untuk misi kali ini, maupun mengabari warga desa jika kemungkinan mereka gagal melakukan misi ini.
*****
Ternyata tempat yang dimaksud tak terlalu jauh dari desa Nuko, hanya membutuhkan perjalanan selama setengah hari untuk mendatangi tempat itu.
Setelah mereka melewati hutan, mereka akan melihat sebuah gunung yang cukup banyak pohon, tapi bagian puncaknya malah kering dan tandus.
" dikatakan jika tempat yang dimaksud berada di puncak gunung. Ada petualang yang bilang jika disana ada sebuah Goa yang diyakini menjadi tempat tinggal monster itu.
Tapi kebenarannya tak bisa dipastikan karena tak ada yang melihatnya secara langsung monster yang dimaksud keluar dari dalam Goa sana. " Elis menjelaskan semua yang ia ketahui, setiap yang akan menjadi persembahan monster itu pasti akan diberitahu tentang monster itu.
Sepanjang perjalanan mereka menjumpai cukup banyak hewan, tapi semuanya hanya berlevel sepuluh sampai duapuluh saja. Jenisnya juga tak terlalu anti-mainstream loh, hanya berupa serigala, kelinci dan kadang beruang ataupun babi hutan.
" kelihatannya boss monster yang dimaksud tak sekuat yang kau pikirkan" ucap Synd sambil menepuk pundak Izuna.
" kuharap juga begitu!! " Izuna mencoba menenangkan dirinya dengan memikirkan segala kemungkinan baik yang ada.
Mereka tak buru-buru melakukan penyerangan, melainkan istirahat dan membuat rencana yang matang. Malam itu mereka memakan masakan Izuna, kecuali Elis.
Dia memilih memang roti yang dibawanya dari pada memakan daging serigala yang dimasak Izuna. Synd dan Ken juga terkejut dengan rasa masak Izuna, semakin lama semakin enak pula rasa masakan buatan Izuna.
Keesokan harinya mereka mendatangi tempat yang dimaksud, sebuah Goa memang berada di puncak gunung yang tandus itu. Di depan Goa itu terdapat sebuah tanah lapang yang cukup luas, kelihatannya untuk ritual.
Elis segera mendekati Goa itu, dia melakukan sebuah ritual untuk memancing monster yang dimaksud untuk keluar Goa, sedangkan yang lainnya berada tak jauh dari Goa itu guna menyerang monster itu saat dia sudah keluar Goa.
Tak lama kemudian terlihatlah dua buah cahaya kemerahan dari dalam Goa itu. Cahaya itu semakin mendekat pintu masuk Goa, tak lama kemudian terlihatlah wujudnya...
****
Jangan lupa like dan tinggalkan komentar :-)