Descargar la aplicación
75% Sebuah Perjodohan / Chapter 30: 29. Cemburu (2)

Capítulo 30: 29. Cemburu (2)

Akhirnya film yang Arka dan Mawar tonton selesai juga. Arka bebas dan dapat melihat wanita calon jodohnya. Seharusnya dia yang nonton berdua dengan Velda bukan Mawar.

Velda sedang bermain Timezone dengan Nando. Seharian ini Nando akan menemani Velda yang sendirian. Dia telah minta izin kepada Andra. Tentu Andra mengizinkan karena dia tau setelah mendengar cerita dari teman krunya, sebenarnya pun tidak diperbolehkan.

Sama saja Nando tidak ada pekerjaan hanya duduk dan memantau sekitar pekerjaan di kantor. Suasana permainan game itu membuat Velda melupakan seseorang.

Sekarang Velda dan Nando sedang beradu balapan mobil Mario, permainan itu tidak memandang umur. Velda telah tertinggal beberapa dan selalu saja mendapat hadiah menyebalkan dari sahabatnya itu.

Sedangkan Arka dan Mawar akan mencari makan mengisi perut mereka berdua. Arka dan Mawar mampir ke sebuah tempat makanan dengan dengan permainan game dimana Velda dan Nando bermain. Suara bising game itu sangat berisik tidak membuat para pengunjung yang datang terganggu.

****

Merasa puas bermain permainan Timezone, waktunya Velda dan Nando mencari makanan untuk ganjalan perutnya. Sebelum itu mereka ke toilet dulu, Velda ke toilet wanita sedangkan Nando ke toilet pria.

Waktu Velda untuk masuk ke toilet wanita, antrian di sana sangat panjang dia terpaksa harus menunggu. Kalau toilet pria pastinya tidak sepadat wanita. Mungkin sudah tau sendiri kondisi wanita itu lebih mementingkan penampilan. Nando menunggu di depan toilet wanita, tak berapa lama kemudian Velda keluar dari toilet tersebut dan tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang melewatinya.

Velda tidak menoreh dia malah melanjutkan langkahnya menghampiri Nando. Orang yang hampir menabrak Velda itu berdiri terdiam memperhatikan perilaku wanita berpakaian baseball biru putih itu.

"Velda!"

Seseorang memanggil namanya, pastinya Velda menoleh dan tidak menunjukan ekspresi terkejut. Arka menghampiri Velda dan Nando, Nando yang asyik mengacak rambut Velda pun terhenti.

Suasana pun tegang dan waktu bagai terhenti, Arka mencoba untuk lebih dekat tapi seorang lagi malah mengganggu. Mawar baru saja selesai dari toilet melingkar tangan pria itu.

Velda menunduk kebawah tangannya digenggam oleh Nando, lelaki playboy cap gayung juga tak kalah romantis seperti kelakuan pria brengsek di depannya. Arka masih memperhatikan tangan lelaki itu memegang erat tangan wanita calon jodohnya.

"Kamu pulang bareng aku saja, ya, sayang." Senyum Nando pada Velda.

Wanita manis cantik itu juga senyum pada Nando, "hm..." sahutnya.

Mereka pun beranjak meninggalkan tempat itu tidak memedulikan Arka yang masih tertahan rasa cemburu. Mawar yang sibuk melirik lelaki yang bersama dengan wanita berpakaian baseball itu bergantian arah kekasihnya.

"Sayang, kamu kenapa?" Mawar bertanya, soalnya Arka dari tadi diam tidak bersuara.

"Kita pulang saja, ya, sayang," jawab Arka dingin.

"Loh, tapi katanya kamu mau temani aku shopping? Kamu kenal wanita yang berpakaian baseball itu?" ucap Mawar kembali bertanya.

"Lain waktu saja kita shopping, ya," kata Arka senyum mencolek dagu kekasihnya.

Padahal Mawar berubah merengut, untuk hari ini mood Arka tidak baik setelah melihat adegan dari lelaki yang suka-suka memegang tangan calon jodohnya.

Sementara di basemen Velda masuk kedalam mobil Nando. Dia menghembuskan napasnya yang dari tadi ditahan-tahan. Nando melirik wanita manis cantik itu turut mengernyit kedua alisnya.

"Kenapa mendengus?" Nando bertanya, "pengin saja!" jawab Velda menarik sabuk pengaman nya.

Tapi sebelum menjalankan mobil keluar dari basemen, Velda dan Nando kembali menyaksikan insiden seorang wanita merengut sementara pria itu terus menghibur wanita yang tengah merajuk.

Siapa jika bukan Mawar dan Arka. Velda masih memperhatikan kemesraan dari pria itu ketika membujuk wanitanya. Bagi Velda itu sudah hal biasa tapi ada sesuatu yang sangat teringat hal-hal tidak dia sukai.

"Ndo, nanti malam bisa bawa gua kesuatu tempat nggak?" Velda bersuara dan meminta tolong pada sahabatnya.

"Kemana?" tanya Nando

"Pokoknya ada, suatu tempat yang pengin gua kunjungi. Kalau bisa, gua pengin nginap dirumah lo satu bisa nggak?" Lirik Velda dengan kedua mata sayupnya.

Nando membalas menatapnya, dia tau pasti suasana hati wanita disamping sedang resah.

"Kalau orang tua lo pada tanya, gimana?" Nando bukan mau menolak dia tidak mau wanita ini disebut putri tidak tau diri.

"Mereka tidak akan bertanya, bukankah elo sudah bilang kapan saja gua boleh ketempat lo selagi gua lagi butuh resah, galau, sedih."

"Okelah, apa sih tidak untuk pacar pura - pura. Nanti malam seperti biasa kan?"

Velda senyum panjang dan mengangguk, lalu mobil Nando pun keluar dari area basemen mall tersebut.

Arka mau tak mau menemani kekasih shopping sementara pikirannya masih membayangkan sosok calon jodohnya, dan siapa lelaki itu bersamanya. Dia merasa pernah mengenal wajahnya yang tidak asing. Terus dia kembali mengingat wajah lelaki itu sampai sekarang belum ditemukan dimana dia pernah bertemu.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C30
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión