Descargar la aplicación
33.33% Kehidupan kedua seorang Pembunuh profesional dan menjadi pahlawan / Chapter 4: Chapter 4 : (Konflik Individual 2)

Capítulo 4: Chapter 4 : (Konflik Individual 2)

POV Olivia Part 2

---------------------------------

Kupatuhi semua perintah bandit-bandit ini,sambil menahan rasa marah atas penghinaan ini.

Aku berharap aku tak salah mempercayai anak itu.Jika anak itu berbohong,aku akan memburunya kemana saja.

Para bandit itu larut dalam kesenangan,dan minum alkohol tak terkendali.Sesekali mereka melecehkanku,memegang tangan dan tubuhku.

Tahan ini Olivia,

Jangan biarkan ini mengacaukan segalanya.

Selang berapa lama,para bandit ini mulai ngelantur.Ucapan mereka tidak jelas,dan mulai berdelusi.

Sungguh sampah masyarakat.

Tiba-tiba aku mendengar teriakan anak itu.Teriakannya sangat keras dan mengejutkan para bandit itu.

Nampaknya dia benar-benar melakukannya.

Salah satu bandit itu pergi memeriksanya sebentar,namun tak berapa lama aku mendengar suara benda jatuh.Para bandit itu kebingungan dan mulai mengecek ke dalam.

Saat bandit yang mengecek itu melihat ke dalam.Dia berteriak.

"Hei,apa yang kau lakukan huh?!!!"

Para bandit itu menjadi siaga,dan menunggu temannya kembali.Namun temannya tak kunjung datang.Apa yang anak itu lakukan.Boss bandit itu mulai waspada.Dia menyuruh anak buahnya untuk menyergap anak itu jika dia keluar.

Aku mendengar suara anak itu.

"Hahahaha,jadi ini saja kemampuan kalian bandit lemah!!! Aku merasa bodoh karena bisa ditangkap pecundang seperti kalian!!!"

Boss Bandit itu nampaknya sangat kesal,dia berniat mengepungnya sekarang.

Ini kesempatanku

Aku mengikuti nasehat anak itu.Berlari menggunakan alas kaki aku membuat jejak pengalihan.Setelah aku membuat jejak itu,aku melepaskan alas kakiku dan melangkah hati-hati.Namun belum sempat aku pergi,aku mendengar suara semak-semak.Aku segera bersembunyi di balik pohon.

Krezzk

Oh tidak,nampaknya ada yang mengikutiku.Apa mereka sadar aku kabur?

Aku mohon Dewa,tolong lindungi aku.

Step,step,step.

Aku melihat siluet seseorang di tempat aku meninggalkan jejak.Aku menahan nafasku.

"Sialan,gadis itu memanfaatkan kesempatan kecil ini untuk kabur huh?!" Hahaha Gadis bodoh!!

Nampaknya dia tersesat . Apa kau pikir kau bisa kembali ke kota dari tengah hutan di tengah malam ?"

Takut.Aku ketakutan.

Aku mendengar suara pedang dari kejauhan.Apa anak itu masih bertarung?

Siluet itu pergi menjauh ke arah suara itu.

Setelah orang itu pergi,aku pun bisa bernafas lega.Tapi anak itu benar-benar mewujudkan perkataannya.

Dia bukan orang yang besar mulut.Aku harus segera pergi dari sini.

Tapi aku menyadari,suara pedang itu tak terdengar lagi.

Apa anak itu menang?

Apa dia mengalahkan mereka semua sendiri?

Perasaan bercampur aduk ini menyiksaku.Aku memiliki keyakinan bahwa dia pasti bisa mengatasi masalah itu

Tapi pikiranku tak mempercayai itu.Fakta bahwa dia masih anak-anak,dan terlihat lemah,membuatku ragu mengambil keputusan.

Ayah,Ibu apa yang harus aku lakukan?

Aku memejamkan mataku.Aku mengingat memoriku yang mungkin bisa membantuku saat ini.

"Dengar Olivia,keluarga kerajaan tak akan pernah seperti ini tanpa kekuatan rakyatnya.Walau kita memiliki posisi lebih tinggi,kita tak lebih dari pengemban amanat mereka.Kita dipercaya untuk membimbing kerajaan ini ke arah lebih baik.Bagi keluarga kerajaan,masalah rakyat lebih penting dari masalah pribadi.Jangan lupakan hal itu,jika kau ingin mengambil hati rakyatmu."

Salah satu nasihat Ibuku yang paling kuingat sampai sekarang.Beliau yang mendukungku menjadi Ratu setelah melihat perselisihan saudaraku.

"Olivia,bagi bangsawan membayar balas budi adalah kewajiban.Itulah yang membuat kita disegani.Selalu membalas lebih dari yang diberikan,itu adalah hal yang wajib kamu lakukan.Dengan membalas budi seseorang,apalagi orang berpengaruh,akan membuat dia merasa berhutang,dan kita bisa memanfaatkan perasaan itu untuk keuntungan kita."

Nasihat Ayahku saat mengajariku untuk bersosialisasi dengan para bangsawan.Ayahku berkata saat aku dewasa nanti,mungkin banyak Bangsawan lain yang akan mencoba melakukan kontak denganku.

Hmm.

Baiklah,kubulatkan niatku untuk membantunya.

Aku tak ingin berhutang padamu.

Aku pun kembali kesana,dan mendapati dia berusaha melepaskan diri dari cekikan Boss Bandit itu

Apa yang harus aku lakukan?

Haruslah aku menggunakan sihir?

JIka aku menggunakan sihir,dia akan ikut terkena efeknya.

Saat aku berpikir aku melihatnya meludahi wajah Boss bandit itu,dan menarik pisau entah darimana dan menyayat mata Boss Bandit itu.Sembari melukai musuhnya,dia juga menahan serangan Boss Bandit itu,dan menusuk tangannya untuk melepaskan diri.

Sungguh cara bertarung yang aneh.

Tapi itu efektif.

Anak itu menjauh dari Boss Bandit itu.

Bagus.Aku bisa menggunakan sihirku dengan aman.

Aku mengucapkan mantra pemicu sihirku

[Oh Spirit Api,dengarlah perintahku,hapuslah musuh yang menghalangiku.Aku menawarkan manaku sebagai persembahan!]

[Ignite]

Yess,sihirku bekerja.Memanfaatkan bekar terbakar di baju Boss Bandit itu,aku menggunakan sihir Ignite,untuk memicu apinya.Api itu tak akan padam selama aku memiliki mana.

Aku akan melihatnya berguling untuk memadamkan api itu.

Tiba-tiba anak itu berdiri dan mengambil pedang di dekatnya.

Apa yang dia lakukan?

Dan tanpa peringatan dia menimpa tubuh Boss Bandit yang terbakar itu dan menusuknya dari atas.

Apa dia waras?

Dia tanpa ragu terjun ke musuh yang terbakar?

Aku tak mengerti apapun tentang anak ini.

Setelah memberi beberapa perlawanan,Boss Bandit itupun tak bergerak lagi.Anak itupun terjatuh dan pingsan.

Sungguh orang yang ceroboh.

Aku menghampiri anak itu,sembari melihat sekeliling.Aku mendapati 2 mayat dengan kondisi mengenaskan disana.

Apa dia yang melakukan semua itu?

Dia membunuh mereka semua,seperti yang ia katakan.Apa dia memang terlatih membunuh sebelumnya?

Aroma darah tercium sangat menyengat menusuk hidungku.Aku tak ingin berada di sini lebih lama lagi.

Tapi bagaimana anak ini?

Dan lagi aku baru berpikir.Jika aku pergi sendirian,bisakah aku mengatasi monster dan hewan buas ketika mereka muncul di perjalanan?

Setelah berbagai pertimbangan,aku pun memutuskan menunggu anak ini sadar.

Aku pun menggunakan sihir pemulihan [Recovery] padanya.

Walau namanya pemulihan,itu hanya bisa mengembalikan sedikit tenaga.Itu tak bisa digunakan untuk merawat luka berat / luka dalam.

Udara di malam hari sungguh dingin.Aku ingin berdiam di dalam rumah.Tapi aku tak bisa meninggalkan anak ini.

Walaupun aku bisa membawanya ke dalam rumah,aku tak ingin menghabiskan waktuku melihat mayat di dalam ruangan itu.

Aku tak tega melihatnya tertidur di tanah,saat dia bangun nanti,pasti leher dan tubuhnya merasa tak nyaman.

Kuangkat kepala anak itu dan menempatkannya di pangkuanku.Wajah anak ini selalu serius,bahkan dalam tidurnya.

Apa dia merasa takut?

Bahkan dalam mimpinya dia menemukan nasib buruk?

Aku mengelus rambut anak itu.Kukira rambutnya akan terasa kasar.Namun di luar dugaan,rambut anak ini halus,seakan dia tahu merawat dirinya.

Aku tak tahu apa-apa tentang anak ini.Baik nama,latar belakang,segalanya.

Aku juga tak ingin mengusik kehidupan pribadinya

Tapi aku penasaran.

Kuputuskan untuk menanyakannya saat dia bangun nanti.~~~~


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C4
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión