Descargar la aplicación
25% Kehidupan kedua seorang Pembunuh profesional dan menjadi pahlawan / Chapter 3: Chapter 3 : (Konflik Individual 1)

Capítulo 3: Chapter 3 : (Konflik Individual 1)

POV (Olivia)

----------------------------

Namaku adalah Olivia Gracia,aku merupakan Putri dari kerajaan Evandel.Sebagai seorang putri tentu saja perlakuan yang kuterima berbeda dari rakyat biasa.Hidup berkecukupan,memperoleh pendidikan,dan memiliki bakat sihir merupakan anugrah yang tidak bisa dimiliki orang dengan garis keturunan biasa.

Menjadi Putri Kerajaan,aku hidup penuh dengan ekspetasi dari orang-orang disekitarku.Mengikuti berbagai pendidikan menjadi seorang bangsawan,pengetahuan politik dan pengendalian sihir.Menjadi idola dan wajah dari kerajaan Evandel merupakan beban berat buatku.Walaupun aku tidak berasal dari garis tahta secara langsung,tapi melihat sifat kedua saudaraku yang saling merebutkan tahta membuatku berpikir pilihan bahwa diriku kelak akan menggantikan ayahku bukan hal yang mustahil.

Berakting bahwa aku orang yang netral dan tak berbahaya,aku merencanakan berbagai siasat untuk mengokohkan posisiku.Jika aku berada di posisi menguntungkan,akan lebih mudah bagiku naik menjadi Ratu.

Seperti yang aku lakukan sebelumnya,aku melakukan kerja sama dengan rakyat biasa.Memiliki tempat di hati masyarakat dan menciptakan citra yang baik akan mampu menstabilkan posisiku di kerajaan.Namun saat aku kembali,aku diculik.Aku tak menyangka ada bandit yang ikut berbaur dengan masyarakat.Aku dibawa ke pinggir kota,ke sebuah rumah kecil berlantai kayu.Berbagai skenario terlintas di kepalaku.

Apa aku akan disandera dan dijadikan alat untuk memeras Kerajaan?

Apa masa depan yang menantiku,jika mereka berniat macam-macam dengan tubuhku?

Apa aku belum cukup kuat?

Mereka menculikku dengan obat bius,namun aku bangun di tengah perjalanan dan mengenali daerah ini adalah daerah pinggir kota,karena aku pernah kemari sekali di masa lalu.

Apa usahaku sia-sia?

Aku merasa tak berdaya.Aku harus berusaha keluar dari sini,tapi apa yang bisa kulakukan.Tubuhku yang masih kecil,fisikku yang lemah dan sihirku yang merepotkan merupakan sebuah kendala.Tak berselang lama seorang pira masuk dan membawa anak laki-laki masuk.Kondisinya sama sepertiku,kebebasannya terenggut dengan tali di tangan dan kakinya.Sepertinya dia pingsan.

Pria itu menaruhnya di lantai seperti barang saja.Lalu pria itu keluar dan mengunci pintunya.Aku memperhatikan anak laki-laki disebelahku.Berambut hitam,dengan usia yang sama sepertiku.Nasib buruk apa yang membuatnya mengalami kejadian seperti ini.

Tiba-tiba tubuhnya tersentak kecil dan dia bangun seperti habis memiliki mimpi buruk.Ekspresinya dengan mulut terbuka melihat sekeliling membuatku berpikir dia orang aneh.Tapi aku melihatnya.

Matanya.

Memiliki warna yang berbeda,sama seperti Raja Iblis yang terdahulu.

Raja Iblis yang merupakan makhluk pembawa malapetaka,dan menghancurkan segala yang menghalangi jalannya.Ambisinya untuk menguasai dan mendominasi dunia,membuat para Dewa panik.Di tengah kepanikan muncul 3 orang Pahlawan untuk membasmi Raja Iblis itu.Setelah berkonfrontasi berkali-kali,para pahlawan bisa menyegel Raja Iblis.Banyak yang menanyakan mengapa Raja Iblis tak dibunuh.Tapi saat mereka tahu bahwa Raja Iblis bisa berinkarnasi,maka menyegelnya adalah pilihan terbaik.Dengan disegelnya Raja Iblis,membuat dunia paling tidak dapat bernafas lebih lega.Karena ancaman dari kaum Iblis tidak seagresif dulu.Tapi itu tak menutup kemungkinan bahwa mereka akan menyerang kami di saat kami lengah.Selain Iblis,musuh kami adalah bangsa kami sendiri.Seperti yang aku alami saat ini.

Dia terlihat kebingungan,dan berdiam diri sejenak.Dan saat dia membuka mulut kupikir dia akan bertanya apa yang terjadi kenapa dirinya ada disini.Tapi dia bertanya hal yang aneh.Dia bertanya apakah sekarang sudah malam? Seakan ada sesuatu yang akan terjadi jika sekarang bukan malam hari.Aku meragukan pendengaranku,tapi nampaknya aku tidak salah.Aku menjawabnya.

"Ya,kupikir sekarang sudah malam."

Dia terdiam lagi,entah apa yang dia pikirkan.

Suara tawa vulgar bandit itu terdengar sampai kemari,mereka mengatakan hal-hal tidak mengenakkan tentang anak ini.Tentang mata itu.Pasti berat beban yang harus ia tanggung selama ini.Dia terdiam seakan meresapi perkataan bandit itu.

Apa yang dia pikirkan?

Apa hidupnya penuh penderitaan selama ini?

Tiba-tiba dia mengangkat wajahnya,dan menatapku dengan keyakinan,dan bertanya.

"Hei,apa kau mau keluar dari sini?"

Perkataannya seakan-akan menawarkan solusi dari masalah ini.Tapi melihat tubuhnya yang lemah,aku tak berharap banyak darinya.

Dia menanyakan pertanyaan yang sama untuk kedua kalinya.Dan aku menjawab

"Tentu saja aku ingin kembali."

Dia menceritakan rencananya padaku,tentu saja aku tak bisa langsung percaya begitu saja.Apalagi aku memiliki posisi penting di kerajaan.Setiap aksiku bisa mempengaruhi kerajaan itu sendiri,maka dari itu aku akan bertindak hati-hati.

Dan dari permintaan awalnya,dia menyuruhku berakting dan melayani mereka.

"Huh?!"

Tanpa sadar aku meninggikan suaraku.Dilihat bagaimanapun tak mungkin seorang putri sepertiku melayani bandit-bandit itu.

Uhh.Jika saja aku lebih kuat.

Dia berkata kalau dia akan menyelamatkanku.Jujur saja aku hanya menganggap itu hanya lelucon yang tidak lucu.Dia menyuruhku untuk berbalik badan.Aku pun bertanya apa yang akan ia lakukan.Ternyata dia hanya ingin melepaskan ikatanku.Jujur saja dengan keadaan tangan kami terikat di belakang punggung rasanya mustahil untuk melepaskan ikatan ini.Namun aku tetap melakukannya.Aku ingin melihat sebatas apa kemampuannya itu.Dia membuka ikatan tali di tanganku dengan mudah,walau ia tampak kesulitan karena harus melihat ke belakang sesekali untuk memastikan ia membuka simpul yang benar.Setelah aku terbebas dari ikatanku,aku pun membuka simpul yang mengikatnya.Tapi ternyata cukup sulit juga,aku berkali-kali gagal menarik tali simpul.Bahkan dengan kedua tanganku yang bebas aku masih kesulitan,bagaimana laki-laki ini membuka tali ikatanku dengan tangan terikat seperti ini.Aku bisa saja menggunakan alasan bahwa aku bangsawan,karena aku tak pernah mengerjakan hal seperti menyimpul tali.

Tapi bagaimana dengannya?

Mengapa ia bisa melakukan sesuatu dengan keterbatasannya?

Hmm sepertinya aku terlalu meremehkannya.Baiklah,aku memutuskan untuk mempercayainya.Setelah ia terbebas dari ikatan itu,dia mengajarkanku cara membuat simpul yang aneh.Simpul yang ia ajarkan terlihat sangat rumit,namun ia bisa membukanya dengan mudah tanpa tenaga yang berlebihan.Heh.Nampaknya dia cukup licik juga.Setelah aku mengikatnya sesuai keinginannya.Dia mengikatku kembali persis seperti sebelumnya.

Aku kehabisan kata-kata,kupikir kita akan bekerja sama melawan bandit,dan jujur saja aku masih berpikir ucapannya tentang melayani bandit itu adalah guyonan.Tapi sepertinya dia serius huh.Aku memelototinya dengan putus asa.Baiklah,aku percayakan takdirku pada anak ini.Entah apa yang akan menimpaku nanti,tapi satu hal yang pasti.Takdir kami terhubung satu sama lain.Dia bergantung padaku,begitupun denganku.Satu kesalahan maka kami berdua akan mati.Aku menyiapkan mentalku,dan menanyakan rencananya sekali lagi.

Dia memintaku berakting sebagai gadis rapuh yang ketakutan akan kematian.Mengesampingkan harga diriku sebagai Putri Kerajaan dan menahan penghinaan ini.Aku menempatkan harapanku pada anak ini.Tapi aku tak mengerti bagaimana dia akan mengatasi Bandit-bandit itu.Dia mungkin pintar dan licik tapi yang kulihat dia tak memiliki fisik seorang prajurit,bahkan aku ragu bagaimana ia dengan percaya diri akan menangani bandit itu sendirian.Dia memintaku melayani bandit itu karena ia tak bisa bertarung sekaligus melindungiku.

Dia tak mencoba untuk merayuku bukan?

Kondisi sekarang ini bukan hal yang pantas untuk merayuku.Namun dia memiliki mata yang serius saat mengatakannya.Itu berarti hanya 1 kemungkinan.

"Kau adalah BEBAN"

Beban.Aku hanya akan menghalanginya.Entah kenapa dadaku merasa sakit saat memikirkannya.Aku ingin menangis.Menggantungkan hidupku pada orang lain adalah sesuatu yang bertentangan dengan prinsipku.Aku sudah bertekad untuk mandiri.Aku ingin membuat Kerajaan ini menjadi lebih baik.Aku tak bisa terus-terusan menjadi "Tuan Putri" yang hanya bisa dimanja.Aku belajar setiap saat,menempa diriku menjadi lebih cantik baik fisik dan kepribadianku.Aku berlatih sihirku setiap hari.Hanya saja sihirku ini merepotkan.Pelafalan mantra sihir yang panjang menjadi kendalaku.Disaat aku melafal mantra,maka aku akan terekspos bahaya diserang.Dalam kata lain,walau sihirku kuat,tidak ada gunanya jika aku tak bisa mengaktifkannya.Menjadi cantik dan cerdas,memiliki imej yang baik di hati rakyatku,serta memiliki kekuatan sihir yang mumpuni akan mengokohkan posisiku.Dengan profil seperti itu aku bisa menjadi Ratu dan menikahi Raja dari Kerajaan lain yang lebih makmur dan memajukan kerajaanku.Pernikahan politik sudah biasa terjadi di kalangan bangsawan.Tak terkecuali untuk keluarga kerajaan.Dari memperluas kerajaan,memperoleh kerja sama di bidang apapun,sampai menghentikan perang.Pernikahan politik memiliki pengaruh yang kuat bagi kaum bangsawan.Itulah mengapa aku berusaha agar aku bisa menjadi terbaik.Dan mendapat yang terbaik pula.

Namun,di mata anak ini aku hanya beban.

AKu ingin membantah,bahwa aku adalah seseorang yang kuat,aku bukan gadis lemah.

Aku tak sendirian,aku memiliki keluarga kerajaan yang akan mencariku.Aku menawarkan usulku untuk menunggu

Tapi hanya sebagai jaminan,aku menanyakan apakah rencananya bisa berhasil.

Dia menjawabku dengan keyakinan.80% katanya.Aku tak pernah mendengarnya.Tapi saat dia menjelaskannya,bahwa dia bisa menang 4x dari 5x percobaaan.Itu menunjukkan dia memiliki alasan yang kuat untuk mendukung pernyataannya itu.Di kondisi kami sekarang,memang tak ada yang bisa aku lakukan.Mungkin aku harus membakar rumah ini dengan sihirku.Fufu.Tidak bagus,aku mulai berdelusi aneh,jika aku membakar rumah ini,maka kami tak akan selamat.

"Hah"

Aku menarik nafas untuk menjernihkan pikiranku.Mencerna kata-katanya aku paham kondisiku dan dia tak jauh berbeda,kita hanya bisa saling bertaruh.Hasilnya di tangan dewa.Apakah keberuntungan berpihak pada kami atau tidak.

"Baiklah"

Aku menyetujui rencananya itu.

Dia menceritakan sebuah kisah untuk membantuku.Dia sadar aku tak bisa menangis seperti bayi lagi.Laki-laki ini mengatakan untuk mengingat apa yang sudah orang tuaku lakukan untuk membesarkanku.

Membayangkan kasih sayang mereka yang berlimpah yang tak mungkin rakyat biasa dapatkan.Jika kau di posisi rakyat biasa kau tak akan medapat hal seperti itu bukan,katanya.Bayangkanlah kehidupan rakyat biasa yang yatim piatu.

Bagaimana nasibnya setelah tak memiliki orang tua?

Bagaimana dia mencari makan?

Jika ia bisa minum air sehari saja,itu merupakan anugrah,lalu bagaimana para bangsawan yang pilih-pilih makanan?

Bukankah kau harus bersyukur dengan hidup yang kau miliki?

Bagaimana dia bertahan hidup dari hari ke hari?

Jikapun dia mengemis,tentu saja tidak semua orang mau memberi bukan?

Jika tak ada yang memberinya uang,bagaimana dia bertahan hidup?

Pernahkah kau melihat para anak yatim piatu melakukan kejahatan seperti mencuri?

Menurutmu mengapa mereka melakukan itu?

Itu karena keadaan yang memaksa mereka kau tahu?

Jika keadaan memaksa,mereka bahkan bisa menjadi penjahat.

Di tempat asalku dulu,kebanyakan penjahat terlahir dari latar belakang yang suram.

Mereka terpaksa menjadi penjahat demi bertahan hidup,kau tahu?

Di mata mereka membunuh manusia bisa dilakukan seperti layaknya bernafas,tanpa keraguan.

Jika keadaan bisa memaksa orang baik menjadi penjahat,lalu mungkinkah manusia berubah menjadi iblis?

Menjual jiwanya demi kekuatan,itu bukan sesuatu yang mustahil bukan?

Dan bayangkan saja.Suatu saat datang seorang penjahat yang sangat kuat datang ke Kerajaanmu,dan menyerangnya.Ia tak ragu membunuh keluargamu.Karena dendam di hatinya,karena perbedaan nasib yang kalian terima,bisakah kau membayangkan penderitaannya?

Berulang-ulang dia memberiku sugesti.Aku merasa saat dia mengatakan hal itu,terdapat sedikit emosi lirih di setiap katanya.Seakan itu adalah bagian dari masa lalunya.

Jika itu bukan masa lalunya,lalu bagaimana dia bisa mengucapkan kisah seperti itu?

Aku menangis sekencang-kencangnya,aku tak pernah menangis lagi sejak umurku 6 tahun,kuluapkan semua emosi terbendungku dengan mengingat kasih sayang orang tuaku.Aku terkejut aku bisa menangis seperti ini.Dulu aku hanya menangis sebentar saja,namun kali ini aku menangis tersedu-sedu

Aku menangis sejadi-jadinya.Tak oernah terlintas di pikiranku bahwa kerajaanku akan hancur.Tapi saat dia menceritakan kisahnya,aku seakan bisa melihat gambarannya di kepalaku.Melihat kotaku hancur,dan rakyatku terbunuh.Melihat keluargaku hancur tak bersisa membuatku mual.

Aku hampir hilang kontrol atas emosiku.Aku melihatnya mengangguk dan mulai mengerti.Dia membantuku untuk lebih menghayati aktingku.Anak ini,apa yang sudah ia alami sampai bisa menceritakan cerita mengerikan seperti itu layaknya dia sudah terbiasa melakukannya.

Tak berapa lama seorang pria datang kemari.Dia membawaku pergi dari ruangan itu.Aku menoleh ke belakang untuk melihat anak laki-laki itu.Dia memberiku senyuman.Dari matanya aku merasa kalau dia berkata.

"Serahkan sisanya padaku."

Aku mempercayakan takdirku padanya.Itu adalah pilihanku.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C3
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión