Fruit 375: Membunuh King Zardakh
"Jangan mengada-ada, Andrea." Nivria menggapai tangan anaknya.
"Memang apa salahnya?" pekik Andrea tak mau kalah. Tatapannya tegas menghujam manik mata sang Ibunda.
"Kau ingin upacara pernikahan secara keagamaan di sini. Itu mustahil." Zardakh ikut bicara. "Apa kau lupa ini di mana?"
Mereka sedang berdebat di ruang keluarga istana Berlian. Andrea tegas kokoh menginginkan sebuah upacara pernikahan secara keagamaan dengan Dante.
Tentu keinginan tersebut ditentang oleh penghuni lainnya. Termasuk Nivria.
Nona Cambion menoleh ke Dante. "Kau juga mo ikutan nentang kemauan aku?"
Dante menggeleng. "Kemauanmu adalah kemauanku juga. Karena kita sudah menjadi satu."
"Ahh, shut up, Dan. Aku ga butuh ucapan sok romantis kayak gitu!" sahut Andrea kejam. Kembali perhatian dia arahkan ke kedua orang tuanya. "Tak bisakah aku punya keinginan? Katanya kalian ortu aku, ya kan?"