Descargar la aplicación
48.07% Moment at Senior High School / Chapter 25: Bab 25

Capítulo 25: Bab 25

Beberapa Hari Kemudian

Setelah beberapa hari setelah insiden Zeva menamparku, kini jarak ku dengan Zeva semakin menjauh. Saat aku bertemu dengan dia, dia selalu berusaha menghindar atau kadang dia mengaggap ku sebagai orang asing baginya. Dari semua kejadian itu aku merasa ada satu hal yang menghilang dari hidup ku.

"Kenapa aku sekarang merasa sangat kesepian? Padahal sekarang sudah ada Rosie dan hubungan ku denganya sudah membaik seperti dahulu. Zevaa. Arrgg kenapa sih kamu bersikap seperti ini ke aku? Apa bener aku suka sama kamu?"

Lapangan Basket

Kenan : "Woi mukak lu kusut amat dah. Kenapa sih"

Allen : "Udah lah lu gak bakalan tau juga"

Kenan : "Zeva?"

Allen : "Kok lu tau sih"

Kenan : "Dasar bego. Kalo lu emang suka ya lu tinggal ungkapin ajalah"

Allen : "Tapi gue masih bingung sama perasaan gue sendiri Ken"

Kenan : "Lu masih bingung soal lu suka sama dia apa kagak?"

Allen : "Hmm"

Kenan : "Soal rasa itu urusan belakangan Len. Yang penting lu udah ungkapin perasaan lu. Nanti seiring berjalannya waktu juga bakalan tumbuh tuh cinta"

Allen : "Bener juga kata lu. Ya udah besok gue coba bicara ke Zeva"

Keesokan Harinya

Kelas 10 B

Saat ini aku sedang perjalanan menuju kelas 10 B tempat Zeva berada. Dengan membawa bunga aku akan mengungkapkan semua perasaan ku padanya. Saat aku sudah sampai di kelas 10 B semua pandangan menuju ke arah ku, tapi aku tetap berjalan menuju ke arahnya.

Allen : "Zev aku mau ngomong sesuatu sama kamu"

Zeva hanya diam tidak menjawab dan aku terus melanjutkan kalimat berikutnya.

Allen : "Maaf Zev kalau aku terlalu lama menyadari perasaan ku sama kamu. Aku udah bikin kmau nunggu aku udah bukin kamu tersakiti karena aku. Aku minta maaf Zev. Tapi berkat sifat kamu yang akhir - akhir ini berubah ke aku, aku jadi tau perasaan ku sebenarnya sama kamu Zev. Zev aku suka sama kamu. Meskipun aku juga ragu dengan perasaan ku, tapp..."

Tak sempat melanjutkan perkataan ku selanjutnya Zeva sudah menampar ku. Plakk.

Zeva : "Apa maksud kamu masih ragu? Kamu mau permainin perasaan ku lagi?"

Allen : "Enggak Zev"

Zeva : "Udah lah mending kamu pergi sekarang juga"

Setelah kejadian aku yang ditolak secara tidak langsung oleh Zeva aku semakin giat mendekatinya. Ku tunjukkan ketulusan perasaan ku padanya, hingga akhirnya hatinya luluh karena kerja keras ku. Zeva menerima cintaku. Akhirnya kita resmi berpacaran.

Seminggu Sebelum Hari Kenaikan Kelas

Allen P.O.V.

Sekian lama hubungan ku berjalan dengan Zeva. Ku kira hubungan kita akan baik - baik saja, namun semua tak sejalan dengan apa yang ku pikirkan. Zeva yang terlalu sibuk dengan kegiatan belajarnya dan juga orang tuanya yang terlalu overprotektif sehingga membuat aku dan Zeva jarang pergi keluar. Aku merasa hubungan kita hanya sebatas ini - ini saja dan tidak akan pernah bisa maju kedepan. Aku merasa bosan akan hubungan ini. Dan hal yang paling tidak masuk akal dari Zeva adalah dia selalu mempermasalahkan hubungan ku dengan Rosie. Lalu apa salahya hubungan ku dengannya? Kita hanya berteman. Jika terus dibiarkan dia akan semakin mengekang ku. Aku tidak bisa seperti ini.

Zeva P.O.V.

Tak kusangak hubungan ku dengan Allen akan berlangsung selama ini. Namun aku merasa hubungan ini tidak ada romantis - romantisnya. Saat kebanyakan pasangan cowok akan berlomba - lomba untuk menyenangkan pasangan mereka, tapi dia berbeda dia terlalu cuek dan tidak perhatian. Padahal aku setiap kali bercerita tentang keluh kesah ku menghadapi orang tua ku yang selalu menjunjung tinggi nilai pelajaran maka dia hanya akan membalas 'sabar ya sayang itu juga kan demi kebaikan kamu' begitu katanya. Dia bukan berpikir untuk mengajak ku pergi jalan - jalan keluar untuk menjernihkan pikiran, tapi dia hanya diam saja dan tidak melakukan apapun. Lalu hal yang semakin membuat ku marah adalah kedekatannya dengan Rosie. Dia sudah punya aku sebagai pacarnya, tapi dia malah asik berduaan bersama perempuan lain. Meskipun aku sudah tau kalau Rosie adalah temannya, tapi tidak seharusnya dia lebih perhatian ke Rosie dan bukan ke aku. Apalagi kata Kenan bahwa Allen dulu smepat menyukai Rosie saat SMP, itulah yang membuat ku semakin cemburu melihat mereka bersama.

Lapangan Basket

Pukul 17.20

All Part

Saat itu di lapangan basket ada Allen yang sedang berduaan dengan Rosie. Saat itu Rosie hendak jatuh dan Allen menangkap tubuh Rosie. Saat itu juga Zeva kebetulan lewat di depan lapangan basket.

Zeva : "Ah ini yang katanya cuma temen aja?"

Allen : "Sayang aku bisa jelasin ini semua"

Zeva : "Jelasin apaan lagi? Semua udah jelas. Jelasin kalo kamu pacaran sama yang katanya 'temen' itu tah?"

Allen : "Sayang kamu salah paham"

Zeva : "Wah gue bener - bener gak nyangka ya lu Ros. Udah tau Allen punya pacar dan dia juga temen lu sendiri, tapi lu rebut dia dari gue. Apa lu nyesel? Apa lu iri dia pacaran sama gue? Dulu lu kemana aja saat dia nyatain perasaanya ke elu hah?"

Allen : "ZEVAA CUKUP"

Zeva : "Ah kamu belain dia hah? Bener kan kata ku kalo kamu masih suka sama dia?"

Allen : "Udah cukup semuanya. Aku udah muak sama sikap kamu. Aku udah muak sama hubungan ini"

Zeva : "Kamu pikir kamu doang apa yang muak sama hubungan ini. Aku juga udah ngerasa bosen pacaran sama cowok yang gak ada romantis - romantisnya, gak peka sama perasaan ceweknya sendiri, terus sekarang apa selingkuh sama temen sendiri gitu? Kamu pikir aku bakalan tetep suka sama kamu hah? Aku mau putus sama kamu"

Allen tidak menjawab dia hanya diam saja. Lalu setelah mengatakan itu Zeva pergi meninggal kan Allen dan Rosie.

Flashback Off

Perkemahan

Saat ini Allen sudah kembali ke tempat perkemahan. Dan semua orang juga sudah balik ke tempat perkemahan.

Kenan : "Woi Len, lu baru balik"

Allen : "Hmm"

Kenan : "Kok lu sendirian sih Zeva mana? Semua orang pada nyariin lu sama si Zeva. Gue pikir lu lagi sama si Zeva"

Allen : "Alah tenang aja udah ada Ricky disana"

Kenan : "Ricky yang kelas 10 itu?"

Allen : "Iya"

Kenan : "Lah itu kan si Ricky. Dia kan dari tadi udah disini"

Allen : "Apaa!!" (Sambil panik"

Kenan : "Woi Len lu mau kemana?"

Allen pergi mencari Zeva di hutan.

Allen : "Zevv. Zeva lu dimana?"

Allen tak kunjung menemukan Zeva. Lalu Allen merasa melihat sesuatu di dekat pohon. Dia mendekati pohon itu.

Allen : "Hahh astaga" (Sambil terkejut)

Allen : "Zevaa!!"

Zeva ditemukan tergeletak di dekat pohon. Dengan sekuat tenaga Allen menggendong Zeva menuju tempat perkemahan. Keringat bercampur dengan air mata mengucur dari wajah tampan Allen.

Allen : "Zev gue mohon lu bangun Zevv"

Perkemahan

Saat sudah sampai di perkemahan semua orang terkejut sekaligus bersyukur bahwa Allen membawa Zeva kembali ke perkemahan dalam gendongannya.

Saat Zeva dibawa ke ruangan perawatan nampak di badan Zeva penuh dengan lebam. Petugas kesehantan bertanya pada Allen.

Petugas Kesehatan : "Nak apa yang telah terjadi pada gadis ini?"

Allen : "Saya juga gak tahu dok. Saat saya menemukanya dia sudah tergeletak di dekat pohon. Kenapa dok? Apakah Zeva mengalami sesuatu?"

Petugas Kesehatan : "Begini di bagian tubuhnya terdapat banyak sekali lebam. Kami khawatir bahwa ini adalah tindak kejahatan. Sepertinya dia telah diserang oleh seseorng"

Cerita berlanjut...

Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.


Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C25
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión