Vian dan juga Briena menjalin hubungan yang membuat gempar semua orang.
"Apa semua orang harus menatap kita seperti itu?" gumam Briena pelan. Perempuan itu menatap lurus ke depan, namun pandangan teman teman sekolahnya masih tertangkap oleh ekor matanya.
"Abaikan saja," sahut Vian tak acuh. Pria itu berjalan dengan santai di samping Briena. Tak mengacuhkan tatapan semua orang seperti yang ia ucapkan pada Briena tadi.
"Ck, ini semua karena sikap sokmu yang datang menjemputku. Seharusnya kita melakukan hal seperti biasanya, improvisasimu membuat kita kerepotan," omel Brinea meliirk Vian sinis.
"Skenario kita berubah total, Bi. Apa yang kau harapkan dengan melakukan kebiasaan seperti dulu? Kau berharap pandangan mereka berubah? Berharap hubungan kita semua baik baik saja? Berharap perasaan kita semua tersembuhkan hanya dalam waktu satu malam?" ujar Vian tersenyum sinis. "Kau terlalu naif jika berfikir seperti itu," imbuhnya kemudian.
— Un nuevo capítulo llegará pronto — Escribe una reseña