Keesokan harinya.
Jadwal Briena pagi hari ini adalah bertemu dengan klien. Perdebatan yang cukup alot dikarenakan kemauan klien yang terlalu banyak dan membuat Briena pusing. Akhirnya tepat pukul 8 kesepakatan antara dirinya dan klien asal Bandung terpenuhi. Perempuan itu menjabat tangan kliennya dengan senyuman lebar, berpisah di depan kafe tempat mereka mengadakan pertemuan. Setelahnya Briena kembali ke kantor. Baru saja perempuan itu mendudukan pantatnya di kursi kebangsaan miliknya, ketukan di pintu membuatnya teringat janji dengan Vian kemarin. Ave. Sekertaris Briena memasuki ruangan itu setelah sebelumnya mendapat izin dari atasannya. Tangan Ave menggenggam sebuah tablet yang berisi laporan schedule agenda Briena hari ini.
"Kau sudah mengosongkan jadwalku selepas jam 9, 'kan?" tanya Briena seraya mengecek beberapa file di mejanya.
Yeay.
Volume 1 selesai...
Makasih kalian semua sudah dukung cerita ini.
Jangan lupa juga kasih bintang dan review cerita saya yang lain, supaya anak-anak saya terkenal dan banyak yang baca.
Semoga Mas Vian dan Mbak Briena bisa naik rangking. Dukung mereka dengan memberi komen, like, atau power stone.
Thank you semua, ayam flu(๑♡⌓♡๑)
PYE! PYE!