Yohan berjalan mendekati asisten Steve dan bibi Alaen. "Rupanya kau berada disini?" kata sang presdir yang berdiri tepat di sebelah asisten steve. Ia menepuk pundak asisten Steve yang terlihat gugup.
'puff' sisa air kopi yang masih ada di dalam mulutnya menyembur begitu saja. asisten steve karena terkejut ketika sang presdir menepuk bahu kirinya. 'uhuk..uhuk..' asisten steve mengelap bibirnya dengan tisu sambil terbatuk-batuk.
Yohan menarik kursi dan duduk di dekat asisten steve. " bi…ambilkan aku segelas air" pintanya kepada bibi alaen.
" baik tuan muda" jawab bibi alaen yang kemudian mengambilkan segelas air dan menyuguhkannya kepada sang presdir. Ia kemudian pergi menjauh meninggalkan keduanya, menuju kamarnya untuk beristirahat. Selain itu ia juga tidak ingin mengganngu percakapan antara presdir dan asistennya, bisa jadi itu adalah hal penting yang tidak boleh diketahui oleh orang lain.
Saya Ucapkan terimakasih untuk dukungan dari Kaka2 pembaca :
1. Hadiah anda adalah motivasi untuk kreasi saya. Beri aku lebih banyak motivasi! (Gift)
2. Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku! (Power stone)
3. Saya sudah memberi tag untuk buku ini, datang dan mendukung saya dengan pujian!
Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!
4. Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius, (maaf jika mungkin belum bisa membalas komentar)