Li Beinian seperti tidak menyadari tatapan mata Mu Donglin dan berkata perlahan, "Ada batasan waktu untuk berkunjung. Setelah kamu selesai makan, aku akan segera pergi."
Jakun Mu Donglin berguling sebentar lalu dia menerima botol termos dari tangan Li Beinian dan meminum seteguk.
Suhunya pas dan sangat enak.
Mu Donglin tidak mengatakan apa-apa lagi dan menundukkan kepalanya untuk makan kue. Hanya saja tanpa sadar, matanya semakin terasa masam dan perih, dan tenggorokannya tercekat hingga terasa sakit.
Padahal makanannya tidak banyak, tetapi Mu Donglin malah memakannya dengan susah payah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tidak tahu sudah berapa lama waktu berlalu, di dalam satu ruangan yang kecil ini hanya terdapat suara Mu Donglin yang sedang mengunyah makanan secara perlahan-lahan dan minum air secara perlahan-lahan.
"Waktu kunjungnya sudah habis."
Penjaga pintu berjalan masuk ke dalam dan mengetuk-ngetuk pintu.