Entah sudah berapa lama mereka berkendara, sampai akhirnya Ganesha terbangun dari tidur-tidur ayamnya[1].
Pria paruh baya itu dengan reflek menggeser tirai jendela mobil untuk melihat pemandangan di luar mobil.
Mulanya, ia tidak merasa ada keanehan.
Namun di detik berikutnya, ketika ia telah benar-benar tersadar, barulah ia menyadari ada sesuatu yang salah.
"Hei, ini bukan arah menuju ke Desa Tingu," ucapnya, bernada protes pada sang supir.
Namun, si supir yang sedang mengendarai mobil minivan tersebut sama sekali tidak menggubris ocehannya.
Ia hanya melirik dari kaca spion dengan santai.
"Sudah bangun rupanya," Ucapnya pelan, bergumam sambil membuka laci dashboard dan mengenakan sebuah masker gas.
Ganesha mengerutkan keningnya, masih belum mengerti apa yang sedang terjadi.
Saat si supir menekan sebuah tombol, baru pada saat itulah, kesadarannya telah sepenuhnya menguasai dirinya.
Namun sayangnya, ia sudah terlambat untuk menyesal.