(WARNING!!! Mengandung adegan sensual. Pembaca diharapkan bijak. Silahkan skip bab ini jika merasa tak nyaman. Terima kasih).
.
.
.
Suara air dari pancuran di kamar mandi yang bernuansa alami terdengar sangat menenangkan.
Dengan tersenyum lebar, Daniel menghirup udara segar khas perbukitan ketika ia membuka lebar-lebar jendela kamar mandi yang cukup besar, sehingga aroma embun di pagi hari turut memasuki kamar mandi yang dihiasi dengan interior bernuansa alami.
Lelaki itu meletakkan tangannya di bawah pancuran air hangat yang mengisi bathub yang sepenuhnya terbuat dari marmer alami, yang dibuat dengan sehalus mungkin dan terasa dingin bila disentuh oleh tangan.
"Daniel…" Mendengar namanya dipanggil dengan suara yang sangat menggoda keimanannya, Daniel menoleh, hanya untuk menemukan Velina yang tengah berdiri di hadapannya dan menatapnya dengan malu-malu.
Dicium biar sembuh T_T
Ish...
Babang Daniel nackal nackal nackal~~~
♥(✿ฺ´∀`✿ฺ)ノ