Meryl bangkit berdiri dan meninggalkan Ray sendirian.
Ketika jarak di antara mereka sudah cukup jauh, Meryl sempat menoleh untuk menatap Ray sekilas yang saat itu sedang terlihat sibuk memikirkan sesuatu.
Sudut bibir wanita itu agak naik sedikit, menyeringai lebar.
Ia berharap jika rencananya akan berhasil.
Nana, gadis si*lan itu memang harus diberi pelajaran!
Dia tidak mungkin kan, selalu beruntung?
Meryl sudah lama mengharapkan saatnya gadis itu jatuh dan tak bisa bangkit lagi, agar ia bisa menertawakannya dengan puas!
Kemudian, ia melangkahkan kedua kakinya menuju ke meja bar utama dimana 'klien'-nya sedang menunggunya.
"Apa yang sedang kau lakukan? Lama sekali?" Seorang lelaki paruh baya menggerutu karena Meryl baru saja kembali ke sisinya.
"Maafkan aku, tadi agak mengantri di toilet," ucap Meryl sambil mengeluarkan senyuman terbaiknya.
"Baiklah kalau begitu, apakah kita bisa pergi sekarang?" Tanya lelaki itu sambil merangkul pundak wanita itu.
Mana nih, yang kemarin nanyain Nadine? Hihihihi...
Bukan cuma Nadine, tapi Jun dan jena muncul juga!
Sayangnya, enggak ada yang nanyain mereka! Huhuhu...
Tapi, kalo aku sih, masih rajin mintain Power Stone/Batu Kuasa dari teman-teman, hehehe...