Ketika makan malam berlangsung, mereka makan dalam diam.
Chika sama sekali tidak tahu harus berkata apa dan di sebagian besar waktu ia lebih memilih untuk menundukkan kepalanya dan memakan makanannya dengan hati-hati, karena ia sama sekali tak ingin membuat Tuan Marino marah-marah padanya lagi tanpa sebab yang jelas.
Sementara itu, Marino sama sekali tidak menyadari sikap Chika yang bertingkah dengan sangat hati-hati. Dirinya sibuk menikmati semua masakan yang dibuat oleh Chika untuk mereka berdua.
Sesekali, Marino meneguk bir-nya yang terasa pahit dengan entengnya, seakan-akan itu adalah air putih baginya.
Sementara itu, Chika hanya minum satu atau dua teguk untuk melancarkan tenggorokannya.
Itulah yang selalu diajarkan oleh ibunya, ia tidak boleh meminum banyak air ketika ia tengah makan makanan berat.
Aduuuh!!!
Apakah yang akan terjadi?
Apakah mereka berdua akan basah-basahan ataukah... mandi basah?!!