Begitu Daniel melihat Velina yang baru saja keluar dari dalam toilet, lelaki itu segera bangkit berdiri.
"Baiklah, aku akan mengantarkanmu kesana," Daniel beranjak untuk mendekati Velina, berniat untuk menggandeng tangan Velina.
"Apakah kau yakin tidak perlu ikut rapat?" Tanya Velina dengan ragu. Dia ingat betul jika sebenarnya hari ini Daniel sangat sibuk dan dia akan merasa sangat tidak enak karena telah mengganggunya seperti ini.
"Tentu saja, Aaron sudah mengambil alih rapatku siang ini dan rapat lainnya bisa diundur kapan saja," Daniel menganggukkan kepalanya dengan yakin, seolah-olah rapat itu tidak ada hubungannya dengan masa depan perusahaannya.
"Kok bisa begitu?" Velina bertanya dengan heran.
Orang-orang di keluarganya sangat disiplin. Mereka bahkan terkadang melupakan makan dan lupa waktu dalam mengurusi bisnis mereka.
Asik yes, kalau punya perusahaan sendiri!
Bos mah bebasssss!!!
Emangnya kita yang masih jadi kuli... Hiks...
Jangan lupa voting novel ini setiap hari ya teman-teman! Semakin banyak kalian lempar batu kuasa, semakin semangat deh aku publish bab baru tepat waktu ..
Makasih untuk kalian semua yang sudah dukung novel ini!!!