Ketika Velina mendengar seseorang menyebut-nyebut nama Daniel, otomatis dia menegakkan telinganya tanpa tubuhnya sendiri menyadari hal itu, dan dia juga sempat membeku di tempat sejenak. Namun sesaat kemudian, dia berpikir jika kemungkinan besar itu hanyalah nama yang sama. Lagipula, nama Daniel juga cukup pasaran, kan?
"Kak, kenapa kau melamun?" Nadine menepuk pundak kakaknya.
Ia baru saja membayar tagihan mereka. Nadine merasa senang, karena dia membawa dua orang, maka ia berhak mendapatkan bonus satu botol body lotion yang hanya dapat dibeli di tempat spa itu.
Selama ini sebenarnya ia merasa iri jika melihat wanita-wanita lain datang bersama dengan teman-temannya sementara ia sendirian. Meskipun, beberapa rekan bisnisnya biasanya meminta para istri mereka untuk mendekati Nadine, namun Nadine sama sekali tak berniat memiliki hubungan personal dengan para kliennya.
"Setelah ini kita mau kemana?" Tanya Jena sambil tersenyum senang.