"Aku berani taruhan, sebentar lagi akan ada yang nyawanya melayang kalau masih berani berbicara...." Velina tak meneruskan kalimatnya, namun sepasang matanya yang indah menatap tajam pada satu sosok makhluk yang berukuran tinggi dan besar.
Mickey, yang mengikuti arah pandangan mata Velina, mendadak tertawa terbahak-bahak.
Kemudian, juga diikuti oleh yang lainnya.
"Astaga, aku kan hanya bercanda!!!" Ucap Marino dengan berkeringat dingin.
Velina yang sedang tersenyum dengan manis padanya kini, bukanlah sosok gadis anggun seperti yang orang awam lihat.
Baginya, sosok Velina yang terlihat tenang sebelum badai menerjang ini, terlihat sungguh menakutkan.
Kedua tanduknya yang berwarna merah perlahan-lahan mencuat di atas kepalanya, mengubah dirinya sepenuhnya menjadi seorang ratu iblis.
"Jangan kotori tanganmu, biarkan aku yang melakukannya," ucap Daniel, sambil menggenggam tangan Velina yang berada di atas meja.
Waah... Main judi memang menggiurkan tapi berbahaya ya...