Capítulo 158: Sebuah Nama

Jepang, pulau Hokkaido.

Setelah lelah Sean dan Jessi pun akhirnya terlelap. Tetapi tiba-tiba saja Jessi terbangun karena dia merasa tubuhnya mulai menggigil kedinginan. Tubuhnya yang belum mengenakan sehelai pakaian pun memang merasakan hawa dingin.

Jessi terbangun dan dia bangkit dari posisi tidurnya serta duduk di kasur itu, sambil melihat Sean yang sedang terlelap dan wajahnya terlihat begitu lelah. Jessi mengambil selimut yang kini posisinya berada di kakinya. Lalu menyelimutkannya pada tubuhnya dan tubuh sang kekasih tercinta.

Gadis itu lalu memeluk tubuh polos sang kekasih, dan menjadikan lengan  sang kekasih menjadi sebuah bantal yang empuk dan fleksibel. Ketika Jessi memeluk Sean. Sean tiba-tiba saja terbangun dia terkejut, dia bangun lebih dahulu. Sean berpikir Jessi bangun mungkin karena butuh sesuatu atau sedang kelaparan.